Liputan6.com, Pekanbaru - Meski berada di straf sel atau sel khusus, enam warga binaan di Cabang Rutan Bagansiapi-api, Kabupaten Rokan Hilir, Riau, tetap bisa menggunakan telepon genggam dan memesan narkotika jenis sabu.
Untuk mengelabui petugas, para napi yang dikomandoi oleh IG alias Leco ini diduga memerintahkan pembawa sabu untuk menyelipkan barang haram itu ke dalam sandal jepit yang sudah dibelah.
Baca Juga
Sabu itu kemudian dibawa ke sel khusus, di mana lima napi lainnya sudah menunggu.
"Mereka menggunakan botol minuman suplemen berenergi sebagai alat beserta sebuah pipet. Warga binaan ini diduga pesta sabu di dalam straf sel," sebut Kabid Humas Polda Riau AKBP Guntur Aryo Tejo SIK, Pekanbaru, Riau, Jumat (13/5/2016).
Dalam kasus yang terjadi pada Rabu 11 Mei 2016 ini, ada enam warga binaan yang diamankan dan dibawa ke kantor kepolisian setempat untuk diproses sesuai aturan yang berlaku.
"Inisial keenam warga binaan ini adalah IG, RH alias AM, MM, MP, GT, dan AF," sebut Guntur.
Sebagai barang bukti, petugas menyita dua kaleng minuman berenergi, sebuah mancis, sisa sabu dalam bungkusan, dan sebuah sandal jepit yang dijadikan media penyelundup sabu ke tahanan.
Perburuan
Dalam kasus ini, lanjut Guntur, petugas masih memburu dua orang di luar rutan yang bertugas sebagai penyedia dan sebagai pengantar sabu melalui sandal jepit. Keduanya berinisial RZ dan SF.
Kejadian ini bermula sewaktu IG yang ditempatkan di straf sel memakai handphone dan menghubungi RZ untuk memesan sabu seharga Rp 1,2 juta.
Selanjutnya, tutur dia, sabu itu diantarkan kaki tangan RZ berinisial SF ke Rutan dan berpura-pura membesuk tahanan lain berinisial BAP di ruang besuk.
Ke ruang besuk itu, SF mengelabui petugas dengan menyelipkan sabu ke dalam nasi bungkus. Di ruang besuk, SF mengeluarkan paket sabu dan membelah sandal jempitnya untuk kemudian memindahkan sabu dari bungkusan nasi.
Begitu sabu sudah terselip di sandal, lanjut Guntur, SF mengganti sandalnya dengan sandal yang dipakai BAP. Kemudian SF pulang tanpa dicurigai petugas dan BAP kembali ke sel tahanannya.
Sabu itu kemudian dinikmati bersama napi lainnya. Petugas baru sadar telah kecolongan setelah menggeledah straf sel dan menemukan sisa sabu dalam toilet.
"Interogasi yang dilakukan petugas, sabu itu sudah dipakai enam napi tersebut. Mereka kemudian diamankan dan dibawa ke kantor polisi untuk pengusutan lebih lanjut," pungkas Guntur.
Advertisement