Liputan6.com, Jakarta Dinas Peternakan dan Kesehatan hewan Provinsi Bengkulu menemukan ayam mati kemaren (tiren) dan ayam suntikan untuk menambah berat timbangan atau ayam gelonggongan mulai masuk ke beberapa pasar tradisional di Kota Bengkulu.
Temuan ini saat tim pengawasan melakukan inspeksi ke beberapa pasar menjelang masuknya bulan puasa ramadhan. Hasil uji laboratorium yang dilakukan bahkan menemukan bakteri berbahaya dalam kandungan daging ayam yang dijual di pasar.
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bengkulu, Edi Nevian, menghimbau kepada masyarakat untuk lebih berhati-hati terhadap para spekulan yang ingin meraup keuntungan saat masyarakat membutuhkan konsumsi daging.
Baca Juga
"Karena ini investigasi, kita tidak bisa menindak langsung, jadi temuan ini hanya pegangan dan masyarakat kami minta lebih waspada," ujar Edi Nevian di Bengkulu, Senin (23/5/2016).
Lonjakan Harga Daging Sapi
Dinas Peternakan saat ini juga menyiapkan stok 115.000 ekor sapi di 11 sentra penggemukan untuk mengantisipasi lonjakan harga jelang Ramadan dan Idul Fitri 2016.
Menurut Edi Nevian, kondisi pasar terkait harga daging sapi saat ini masih berfluktuasi dan mulai bergerak naik. Harga daging kelas satu dijual dengan harga Rp 120.000 per kilogram.
Sedangkan harga daging kelas dua atau daging campuran dibanderol dengan harga Rp 85.000 per kilogram, juga mengalami kenaikan sebesar Rp 15.000 per kilogram. Dari harga sebelumnya Rp 70.000 per kilogram.
"Khusus untuk daging sapi karena sangat rawan, kami melakukan antisipasi sejak awal. 115.000 ekor sapi ini siap dilepas ke pasaran jika lonjakan harga sudah tidak terkendali lagi," kata Edi Nevian.