Liputan6.com, Yogyakarta - Kapolda Daerah Istimewa Yogyakarta Brigjen Prasta Wahyu Hidayat terkejut saat merazia beberapa salon di kawasan Sleman dan Kota Yogyakarta. Di sebuah salon ada temuan yang mencengangkannya.
"Izinnya salon tetapi bukan gunting rambut yang ditemukan melainkan kondom," katanya di Yogyakarta, Rabu (2/6/2016).
Kapolda makin terkejut melihat jumlah alat kontrasepsi tersebut. Menurut dia, jumlah alat kontrasepsi yang ditemukan itu dapat digunakan untuk warga satu RW.
Dia mengatakan razia penyakit masyarakat gencar dilakukan untuk persiapan Ramadan. Untuk itu, ia meminta ormas maupun oknum tidak perlu ikut campur melakukan sweeping.
"Ini sudah tugas polisi, biar kami yang capai di lapangan," ucap dia.
Baca Juga
Sementara, Musyawarah Pimpinan Kecamatan (Muspika) Kalasan bersama dengan Badan Nasional Narkotika Kabupaten Sleman dan puskesmas juga merazia salon yang diindikasi salon plus, Kamis (2/6/2016).
Camat Kalasan Samsul Bachri menyebutkan ada sekitar 20-an salon di sepanjang Jalan Solo. Sebagian diindikasikan sebagai prostitusi terselubung.
"Yang dijadikan sasaran salon kecantikan dan spa yang diindikasi ada penyimpangan dari peruntukannya, termasuk panti pijat," ujarnya.
Kegiatan yang sudah dua kali dilakukan pada tahun ini berawal dari informasi masyarakat. Ia menyebutkan tujuan razia untuk mengecek peruntukan sesuai perizinan, antisipasi maraknya peredaran narkoba, dan antisipasi penyebaran HIV dan AIDS.
Dari penggeledahan, kata Samsul, tes urine negatif narkoba, sedangkan tes HIV masih memerlukan waktu sampai diketahui hasilnya.
"Kami juga menemukan kondom di salon yang izinnya salon kecantikan," kata Samsul.
Dia berencana mengkoordinasikan temuan ini dengan pemerintah kabupaten supaya bisa ditinjau ulang izinnya.