Liputan6.com, Yogyakarta - Yogyakarta tak mau kalah dari Sumatera Barat (Sumbar) yang terkenal dengan Kelok 9, jalan meliuk sepanjang 300 meter penghubung lintas tengah Sumatera dan pantai timur Sumatera.
Kota Gudeg bakal membangun Kelok 18. Perencanaan Kelok 18 ini sudah memasuki tahapan pengadaan tanah. Pelaksanaan pembangunannya akan dimulai tahun ini.
"Ya kelok 18 sebenarnya terinspirasi dari kelok di Padang. Jadi jalan jalur lintas selatan (JJLS) antara Bantul dan Gunungkidul awalnya ada berbagai opsi, salah satunya dengan membuat terowongan, tapi mahal dan ada gempa," kata Kepala Seksi Perencanaan Jalan dan Jembatan Bina Marga Dinas PUP-ESDM DIY Bambang Sugaib di Yogyakarta pada Kamis, 2 Juni 2016.
"Keinginan ada sebagai inovasi tapi kejadian 2006 kita lihat lagi," sambung dia.
Baca Juga
Bambang mengatakan, nantinya Kelok 18 ini akan menghubungkan dua wilayah, yaitu Desa Parangtritis di Bantul dan Desa Girijati di Gunungkidul. Jalan yang dibangun diperkirakan panjangnya kurang lebih 53 km.
Bambang memperkirakan pembangunan Kelok 18 akan memakan biaya hingga Rp 53 miliar. Namun, jumlah tersebut masih bisa berubah tergantung pada penaksiran di lapangan.
"Kenapa berkelok? Karena dari sisi geografi, perbedaan tinggi antara Parangtritis dan Girijati yang tajam sehingga kondisi itu perlu dibuat jalan yang salah satunya dengan kelok-kelok," ujar dia.
Advertisement