Kandungan Miras Oplosan Pencabut Nyawa di Yogyakarta

Berdasarkan keterangan medis, dampak dari mengonsumsi miras oplosan ini adalah korban mengalami kebutaan.

oleh Switzy Sabandar diperbarui 17 Mei 2016, 20:30 WIB
Diterbitkan 17 Mei 2016, 20:30 WIB
Miras Oplosan
Miras oplosan di Yogyakarta punya kandungan metanol 100 persen

Liputan6.com, Yogyakarta - Miras oplosan kembali makan korban. Belasan orang di Bantul dan Yogyakarta meninggal dunia setelah meminum minuman keras berbahan berbahaya itu.

Diperkirakan, miras tersebut mengandung metanol mendekati 100 persen. Bahan kimia yang juga sering disebut sebagai spiritus itu merupakan jenis alkohol dari gas Bumi yang biasa digunakan sebagai bahan bakar.

Namun untuk membuktikan dugaan ini masih harus menunggu hasil pemeriksaan di laboratorium.

"Kepastian kandungannya masih menunggu hasil dari labfor Jawa Tengah, kemarin sampel sudah kami kirim," ujar Wakapolda DIY Brigjenpol AH Gani di Mapolda DIY, Yogyakarta, Selasa (17/5/2016).

Menurut dia, metanol memiliki daya rusak lebih tinggi dan bukan untuk dikonsumsi. Ia membandingkan dengan kejadian serupa beberapa bulan lalu di Sleman, DIY.

"Kalau yang di Sleman sempat mabuk, tetapi yang di Bantul ini, minum, semaput, dan mati," tutur Gani.

Berdasarkan keterangan medis, dampak dari mengonsumsi miras oplosan ini adalah korban mengalami kebutaan. (Switzy Sabandar/Liputan6.com)

Berdasarkan keterangan medis, kata dia, dampak dari mengonsumsi miras oplosan ini adalah korban mengalami kebutaan dan kerusakan organ bagian dalam.

Gani mengaku terdapat sebagian keluarga korban miras oplosan ini yang menolak autopsi. Namun dia meminta keluarga mau bekerjasama. Sebab, melalui autopsi dapat diketahuai penyebab kematian sehingga penerapan hukuman bisa maksimal.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya