Liputan6.com, Surabaya - Dua mahasiswa analis kesehatan Universitas Muhammadiyah Surabaya (UMS) Risma Kartika dan Rofiah Faradillah berhasil menciptakan tiga jenis pulpen yang berfungsi sebagai pendeteksi zat kimia berbahaya yang terkandung dalam makanan.
"Masing-masing pulpen berisi satu larutan yang berfungsi mengurai zat yang terkandung dalam makanan. Caranya, biasa tempatnya tinta itu kita ganti dengan larutan khusus yang berguna untuk mendeteksi boraks, pewarna tekstil dan iodium," tutur Risma Kartika dalam keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com dari Humas UMS, Rabu, 15 Juni 2016.
Pulpen pendeteksi boraks, kata Risma, berisi larutan kunyit yang sudah diekstraksi. Pulpen itu kemudian diujikan pada dua jenis pentol. Pentol pertama terbuat dari bahan yang benar-benar aman bagi tubuh, sedangkan satunya dicampur boraks.
"Pentol tanpa mengandung boraks reaksi larutan itu warnanya tetap. Namun, jika pentol mengandung boraks akan berubah menjadi warna kecokelatan," kata Risma.
Kandungan yang ada pada kunyit, kata Risma, merupakan kurkumin yang mengandung senyawa aldehit. Karena itu, jika senyawa ini bertemu dengan basa kuat, akan terjadi reaksi perubahan warna.
Pulpen berikutnya adalah untuk mendeteksi kandungan zat pewarna tekstil. Pengisi pulpen adalah natrium bikarbonat atau soda kue. Pengisi pulpen diujikan pada dua tahu kuning yang didapatnya dari pasaran.
"Setelah ditetesi larutan, ada tahu yang warnanya tetap mentereng dan ada yang berubah warna menjadi lebih cokelat. Kalau pakai pewarna tekstil, dikasih larutan ini dia tidak akan berubah warna. Tetap mencolok seperti semula," ucap Risma.
Baca Juga
Pada pulpen yang ketiga berfungsi untuk menguji kadar yodium dalam garam. Larutan itu dibuatnya dari campuran kalium iodide, asam fosfat dan amilum (tepung kanji).
"Konsentrasi yang digunakan adalah satu untuk kalium dan asam fosfat banding sepuluh amilum. Garam yang sehat adalah garam yang mengandung yodium. Untuk mengetahuinya, dengan ditetesi larutan ini garam akan berubah warna menjadi ungu," ujar Risma.
Rofiah Faradillah menambahkan, alat yang dinamakan Aditif Quick Check Set Pen (Aqice Pen) ini sangat praktis. Selain bentuknya simpel, mudah dibawa kemana-mana, cara kerjanya pun sangat cepat. Orang tidak perlu menunggu waktu lama untuk mengetahui hasilnya.
"Kita cukup ambil sebagian dari makanan kemudian kita tetesi dua sampai tiga tetes saja. Hasilnya, akan terlihat dalam waktu dua sampai tiga detik," kata Rofiah.
"Kami berharap alat ini bisa membantu masyarakat dalam mencari bahan makanan yang benar-benar sehat tanpa zat kimia berbahaya," sambung Rofiah.