Liputan6.com, Palembang - Menyandang disabilitas rupanya tak menyurutkan niat Riki (25), warga Desa Campang Tiga, OKU Timur, untuk bekerja. Bukannya berkarya positif, pemuda pengangguran itu malah nekat merampok.
Bersama rekannya Herman (25), Riki dihadiahi timah panas oleh aparat Polres Ogan Ilir dan Polsek Pemulutan yang menangkapnya di Desa Pelabuhan Dalam Kecamatan Pemulutan, Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan, pada Senin dini hari, 20 Juni 2016.
Informasi yang dihimpun, kedua tersangka merampok korban Bambang (34), warga Karang Endah, Kecamatan Gelumbang, Kabupaten Muara Enim, di lokasi dekat pintu gerbang Tol Palembang-Inderalaya (Palindra) yang tengah dalam pengerjaan. Korban mengalami dua luka tusuk di perut dan luka sayat di lengan.
Dengan menggunakan kaki palsu, tersangka Riki mulanya mengancam korban dengan korek api berbentuk pistol. Sedangkan, tersangka Herman terlibat perkelahian sehingga melukai korban. Perkelahian itu akhirnya dipergoki aparat yang tengah berpatroli.
Baca Juga
Mereka kemudian tancap gas menggunakan sepeda motor Yamaha V-Ixion warna hitam tanpa plat nopol meninggalkan korban Bambang yang terluka.
"Korban berniat pulang ke rumah, namun berhenti karena ingin buang air kecil," kata Kapolres Ogan Ilir (OI) AKBP M Arif Rifai melalui Kasat Reskrim AKP Haris Munandar.
Saat pengejaran, lanjut Haris, pihaknya sempat melepaskan tembakan peringatan tapi tak digubris. Baru tembakan berikutnya ke arah sepeda motor tersangka yang melaju kencang. Sebutir peluru sempat dipastikan mengenai tersangka Riki, namun tak memberi pengaruh. Polisi dibuat kebingungan.
Barulah saat kedua tersangka dikepung aparat gabungan Satlantas dan Polsek Pemulutan, sepeda motor yang dikendarai itu berhenti.
"Tembakan pertama mengenai kaki kiri tersangka yang ternyata palsu. Setelah dikepung, mereka masih berusaha kabur sehingga terpaksa kembali kami beri tindakan," ungkap Haris.
Sejumlah barang bukti diamankan dari tangan kedua tersangka. Mulai sepeda motor, korek api berbentuk pistol, dua buah pisau, dan sebuah kunci T. Berdalih tak punya kerja, Riki mengaku nekat mengikuti ajakan temannya untuk merampok.
"Seperti ini, mau kerja apa? Makanya waktu diajak, saya mau ikut," kata Riki.
Delapan tahun lalu, Riki terlibat kecelakaan di dekat tempat tinggalnya sehingga terpaksa diamputasi.
Advertisement
"Dulu kecelakaan, terpaksa diamputasi. Sejak itu, jadi sering di rumah. Tak punya kerja, tak bisa apa-apa," ujar Riki.