Liputan6.com, Bandung - Bupati Kabupaten Bandung Barat, Abubakar mengaku prihatin dengan sepak terjang pemalsu kartu Badan Pelayanan Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan yang menimbulkan keresahan warga. Dia berharap pihak berwenang segera menangkap otak aksi penipuan tersebut.
Dia mengaku menerima informasi adanya peredaran kartu BPJS palsu dari seorang camat di wilayah Bandung Barat, Jawa Barat. Menurut dia, masalah terjadi bukan lantaran kurangnya sosialisasi terkait kepesertaan BPJS Kesehatan.
Tapi, warga mudah tergiur dengan janji manis berupa kemudahan dan iming-iming hadiah. "Masyarakat diiming-imingi dengan kemudahan, umrah gratis, berhadiah, dan lainnya. Kita gandrung yang begitu," ucap Abubakar di Padalarang, Bandung Barat, Selasa (26/7/2016).
Advertisement
Sejauh ini, imbuh dia, polisi telah mendata sebanyak 810 kepala keluarga (KK) telah menjadi korban penipuan. Sementara, 175 KK di antara mereka telah menerima kartu BPJS Kesehatan palsu.
Abubakar pun berupaya membantu masyarakat yang telah menjadi korban penipuan. "Kartu BPJS yang disubsidi pembayarannya dipertanggungjawabkan lewat APBD. Kalau punya kemampuan (APBD) ya digratiskan, hak orang miskin," kata dia.
Namun, hal itu tidak semudah yang dibayangkan untuk membayar secara cuma-cuma. Abubakar menegaskan, pihaknya akan terlebih dahulu mengadakan survei terhadap warganya yang kurang mampu.
Baca Juga
"Dinas Kesehatan tetap harus lapor ke saya. Karena sudah membebani APBD," ujar dia.
Mencegah kejadian serupa, Abubakar meminta para camat dan kepala desa menyosialisasikan soal BPJS Kesehatan kepada seluruh masyarakat. Dia memerintahkan jajarannya agar memberikan informasi secara menyeluruh tentang hak dan kewajiban.
"BPJS Kesehatan berupa iuran masyarakat setiap bulan. Masyarakat harus membayar. Jangan terlena dengan jaminan yang meninabobokan masyarakat. Terangkan mana hak dan mana kewajiban," ia menjelaskan.
Adapun salah seorang warga yang menjadi korban penipuan, Santi, ditolak pihak rumah sakit saat menggunakan kartu BPJS palsu. Santi merupakan warga Kampung Simpang, RT 3 RW 8, Desa Kertajaya, Kecamatan Padalarang, diketahui memiliki seorang kakak bernama Budiyanto yang kini sedang dirawat di Rumah Sakit Cibabat akibat menderita penyakit meningitis.
"Pas mau klaim menggunakan kartu BPJS yang katanya kartu BPJS bersubsidi itu ternyata ditolak oleh pihak rumah sakit dan petugas dari BPJS karena kartu BPJS kakak saya katanya palsu," kata dia.
Kepolisian Polres Cimahi belum lama ini telah menahan Ana Sumarna (42), tersangka pembuat Kartu BPJS Kesehatan palsu. Kepada polisi, Ana mengaku sudah mencetak sebanyak 175Â kartu BPJS palsu dari 810 KK yang menjadi calon peserta BPJS.