Hujan Abu Gamalama Ancam Ternate Utara dan Tengah

Saat itu abu dari Gunung Gamalama tiba-tiba turun di atap rumah dan sekitar kelurahan setempat.

oleh Hairil Hiar diperbarui 04 Agu 2016, 13:08 WIB
Diterbitkan 04 Agu 2016, 13:08 WIB
hujan abu gunung gamalama
Hujan abu Gunung Gamalama. (Hairil Hiar/Liputan6.com)

Liputan6.com, Ternate - Gunung Gamalama di Ternate, Maluku Utara masih mengeluarkan hujan abu. Sekitar pukul 03.00 WIT abu gunung itu kembali diembuskan ke langit utara Ternate.

Hal serupa kembali ditemukan saat pagi tadi sekitar pukul 05.30 WIT, hujan abu kembali menerjang wilayah Utara Ternate dan sebagian wilayah Ternate Tengah.

Zulkifli Bayan, warga Kelurahan Santiong, Ternate Tengah mengaku tak bisa mengantarkan istrinya pergi ke kantor. Saat itu abu Gamalama tiba-tiba turun di atap rumah dan sekitar kelurahan setempat.

"Iya tadi pas ke mau antar maitua (istri) ke kantor tidak bisa karena abu Gamalama turun," kata pria 35 tahun itu saat dihubungi Liputan6.com, Kamis (4/8/2016).

Gunung Gamalama (Hairil Hiar/Liputan6.com)

Pantauan Liputan6.com, warga wilayah terdampak abu Gunung Gamalama kini sudah diberikan bantuan berupa masker dari pemerintah daerah setempat. Pemkot Ternate membagikan 22 ribu masker hingga siang tadi. Sementara Pemerintah Provinsi Malut membagikan masker berjumlah 6.000.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Ternate Hasyim Yusuf meminta masyarakat mengurangi aktivitas di luar rumah. Terutama anak-anak. Hal ini karena dampak abu vulkanik tersebut bisa menyebabkan infeksi saluran pernapasan akut (ISPA).

Berdasarkan pantauan, sambung dia, embusan abu vulkanik Gunung Gamalama, sambung dia, sekitar 500-600 meter lebih mengarah menuju utara Ternate dan sebagian wilayah tengah sesuai arah angin.

"Sejak kemarin pukul 06.28 WIT sampai sekarang belum ada peningkatan status gunung yang kini berada di level II atau waspada," ucap Hasyim kepada Liputan6.com.
​
"Kepada seluruh warga agar tetap waspada dan selalu mendengar arahan dari pihak pemerintah kelurahan masing-masing dan petugas BPBD."

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya