Bupati Dedi Sebut Antre Daging Kurban Bisa Bikin Malu Umat Islam

Ini tahun kedua pemberlakuan larangan mengantre daging kurban.

oleh Abramena diperbarui 09 Sep 2016, 19:00 WIB
Diterbitkan 09 Sep 2016, 19:00 WIB
Idul Adha 1437 H
Jelang Idul Adha 1437 H, Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi sidak penampungan sapi kurban. (Liputan6.com/Abramena)

Liputan6.com, Purwakarta - Umat muslim di Tanah Air bakal merayakan Idul Adha 1437 H pada Senin mendatang. Pemotongan hewan kurban pun menjadi ritual wajib dalam Idul Adha.

Daging kurban kurban biasanya dibagikan melalui sistem kupon. Namun, Bupati Dedi Mulyadi melarang keras penggunaan kupon pembagian daging kurban di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat.

Menurut Dedi, larangan itu memperhatikan sistem kupon yang biasa dibagikan untuk antre daging kurban kerap menimbulkan kericuhan. Selain ketidakpatuhan warga terhadap jalur antrean, kerap pula disebabkan ketidaksigapan panitia dalam mengatur antrean.

"Kalau kita antre dengan kupon, sudah banyak pengalaman buruk. Warga berebut, ada yang terinjak, bahkan kasusnya ada yang sampai meninggal dunia. Kupon dan warga yang hadir membeludak, sementara stok daging kurbannya sedikit," ucap Dedi di Purwakarta, Jumat, 9 September 2016.

Mekanisme antre daging kurban, menurut Dedi, juga memiliki potensi mempermalukan umat Islam sendiri. Sebab, lebih terhormat ketika daging kurban tersebut diantarkan secara langsung oleh panitia ke rumah warga yang berhak.

Jelang Idul Adha 1437 H, Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi sidak penampungan sapi kurban. (Liputan6.com/Abramena)

"Idul kurban ini kan hari kemuliaan. Kalau umat Islam antre demi daging yang tidak seberapa, saya kira ini malah justru memalukan umat Islam, apalagi kalau sampai ricuh," ujar dia.

"Maka saya meminta kepada panitia kurban, aparat desa atau orang per orang yang melaksanakan ibadah kurban agar mengantarkan jatah daging kurban itu langsung ke rumah warga," Dedi menambahkan.

Lebih lanjut Dedi mengatakan, ini adalah tahun kedua pemberlakuan larangan mengantre daging kurban. Untuk wilayah yang memiliki surplus daging kurban di Purwakarta, Dedi mengaku siap membantu pendistribusiannya dengan menyediakan mobil boks khusus milik pemerintah daerah.

"Kalau ada wilayah surplus daging kurban, kami siap membantu distribusinya menuju wilayah yang masih kekurangan. Ini penting agar pembagiannya merata. Kita siapkan mobil boks untuk membantu," ujar Bupati Purwakarta memungkasi.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya