Tunggu Keajaiban, Warga Jembrana Masih di Padepokan Dimas Kanjeng

Para pengikut Dimas Kanjeng asal Jembrana itu juga berharap uang yang telah mereka serahkan sebagai mahar kembali.

oleh Dewi Divianta diperbarui 14 Okt 2016, 09:31 WIB
Diterbitkan 14 Okt 2016, 09:31 WIB
Misteri 3 Makam Pengikut di Padepokan Dimas Kanjeng
Para pengikut Dimas Kanjeng asal Jembrana itu juga berharap uang yang telah mereka serahkan sebagai mahar kembali.

Liputan6.com, Jembrana - Ada fakta mengejutkan terungkap dari Padepokan Dimas Kanjeng yang berlokasi di Probolinggo, Jawa Timur. Hingga kini, diduga ada empat warga Jembrana, Bali, masih bertahan di padepokan milik Taat Pribadi, tersangka penipuan bermodus penggandaan uang dan kasus dugaan pembunuhan.

Kabarnya, keempat warga Jembrana bertahan di Padepokan Dimas Kanjeng lantaran menunggu keajaiban. Para pengikut Dimas Kanjeng itu juga berharap uang yang telah mereka serahkan sebagai mahar kembali.

Keberadaan empat warga Jembrana tersebut berdasarkan data dari pihak kepolisian. Mereka adalah I Nyoman PN, asal Desa Melaya, Kecamatan Melaya; IIW asal Kecamatan Melaya; MN asal Desa Pulukan, Kecamatan Pekutatan; serta Aja asal Desa Medewi, Kecamatan Pekutatan.

Namun, Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) Polres Jembrana AKP Gusti Made Sudarma Putra saat dikonfirmasi mengatakan belum mengetahui informasi tersebut.

"Itu karena sampai saat ini belum ada warga yang melapor ke Polres Jembrana sebagai korban," kata dia di Jembrana, Kamis, 13 Oktober 2016.

Kendati begitu, ia mengimbau kepada warga agar melapor ke Polres Jembrana atau ke polsek-polsek jika menjadi korban penipuan Dimas Kanjeng. Hal ini demi memudahkan polisi mendata warga Jembrana yang menjadi korban Dimas Kanjeng.

Sementara itu Perbekel Medewi, Komang Suartika, saat dikonfirmasi membenarkan Aja adalah satu warganya yang hingga saat ini tidak berada di rumahnya. Menurut dia, besar kemungkinan yang bersangkutan masih berada di Padepokan Dimas Kanjeng di Probolinggo.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya