Liputan6.com, Bengkulu - Ribuan warga Kota Bengkulu akan menggelar zikir akbar pada 2 Desember mendatang. Kegiatan ini dilakukan dalam rangka menolak politisasi terhadap gerakan moral memprotes penistaan agama yang kasusnya sedang diproses aparat kepolisian.
Zikir akbar bertajuk "Aksi Super Damai" itu akan digelar di pelataran Masjid Raya Baitul Izzah, Kelurahan Padang Harapan, Kota Bengkulu, pada Jumat, 2 Desember 2016, pukul 08.00 WIB. Acara ini dipimpin langsung imam besar Masjid Baitul Izzah dan pimpinan organisasi massa (ormas) Islam di Bengkulu.
Baca Juga
Terkait rencana tersebut, Selasa siang tadi, pimpinan ormas Islam termasuk dari Nahdlatul Ulama, Muhammadiyah, dan beberapa organisasi kepemudaan menggelar rapat koordinasi di Sekretariat Majelis Ulama Indonesia (MUI). Mereka pun menyepakati zikir akbar tidak akan disusupi agenda politik praktis apa pun.
Advertisement
Ketua Dewan Pembina MUI Provinsi Bengkulu KH Syamlan Lc mengatakan, agenda kegiatan yang disusun dan sudah disepakati itu tanpa orasi. Mereka hanya menggelar zikir, doa bersama, dan dilanjutkan dengan salat Jumat bersama.
"Hanya ada tausiah, zikir dan doa bersama," ucap Syamlan di Bengkulu, Selasa, 29 November 2016.
Berdasarkan data sementara dari rekapitulasi setiap organisasi yang berpartisipasi, tidak kurang dari 7.000 orang memastikan ikut dalam zikir akbar. Jumlah peserta kemungkinan bakal bertambah, mengingat banyak warga yang ingin berpartisipasi secara spontan.
Ketua MUI Bengkulu KH Rohimin memastikan aksi super damai yang akan dilaksanakan bertujuan untuk meminta penuntasan kasus dugaan penistaan agama yang saat ini sedang diproses aparat kepolisian.
"Ini gerakan moral, kita fokus kepada pressure (penekanan) kasus penistaan agama, tidak akan melebar ke mana-mana," Ketua MUIÂ Bengkulu memungkasi.
Â