Rumah Makan Tempat Bentrok FPI Vs GMBI Dilalap Si Jago Merah

Selain rumah makan, ada 14 bangunan yang terbakar di kawasan itu.

oleh Arya Prakasa diperbarui 17 Jan 2017, 16:31 WIB
Diterbitkan 17 Jan 2017, 16:31 WIB
Rumah Makan Tempat Bentrok FPI vs GMBI Dilalap Si Jago Merah
Kamis lalu, rumah makan itu menjadi lokasi bentrok FPI vs GMBI. Selang lima hari, terbakar hangus. (Liputan6.com/Aditya Prakasa)

Liputan6.com, Bandung - Sebuah toko kerajinan rotan di Jalan Soekarno Hatta, Kecamatan Rancasari, Kota Bandung, Jawa Barat, ludes dilahap si jago merah, Selasa (17/1/2017) pukul 13.12 WIB. ‎

Api yang cukup besar itu menjalar ke bagian belakang Rumah Makan Ampera yang bersebelahan dengan sumber api. Rumah makan itu sempat menjadi lokasi bentrokan FPI versus GMBI pada Kamis, 12 Januari 2017.

"Kejadiannya sekira pukul 13.12 WIB tadi. Saat ini masih dalam penanganan pemadam kebakaran Kota Bandung," ujar Kepala Humas Polrestabes Bandung Kompol Reny Marthaliana, melalui pesan singkat.

Dalam kejadian tersebut, kata Reny, satu orang bernama Ali mengalami luka bakar di kaki dan tangannya. Ia terjilat api saat berusaha memadamkan si jago merah.

"Korban sudah dilarikan ke RS Al Islam Bandung," ucap Reny.

Reny menuturkan, berdasarkan keterangan saksi-saksi di lokasi kejadian, kejadian tersebut berawal saat salah seorang saksi sedang menyalakan kompor. Kemudian, salah saksi lainnya tengah membuka botol tiner ‎di sebelah kompor tersebut.

"Tiba-tiba langsung menyembur api di dalam botol tiner tersebut kemudian api tersebut merembet cepat ke bahan rotan-rotan serta barang mebel lainnya sehingga api semakin membesar kemudian membakar merembet ke samping dan ke belakang hingga ke rumah makan Ampera," tutur Reny.

Reny menambahkan, pihaknya masih mendata kerugian yang dialami toko kerajinan rotan akibat peristiwa kebakaran tersebut. Sementara itu, Dinas Pemadam Kebakaran Kota Bandung telah menurunkan 22 unit mobil pemadam untuk mematikan api tersebut.

Sementara itu, menurut warga setempat‎, Atep (44), api telah menghanguskan 15 bangunan di kawasan tersebut. Dia menyebutkan, lima toko rotan dan 10 warung nasi ikut terbakar.

"Kalau kerugian dari warung nasi punya keponakan saya lebih dari Rp 20 juta," ucap Atep.

Di tempat yang sama, menurut pemilik warung nasi yang ikut terbakar, yaitu Rini ‎awalnya tidak mengetahui terjadi kebakaran. Setelah ada warga yang berteriak kebakaran, Rini pun panik menyelamatkan diri.

"Semuanya habis, HP, uang, dan lainnya. Saya lari enggak bawa apa-apa," ujar dia.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya