Alasan Kocak Sopir Angkot di Purwakarta Tak Pernah Bawa STNK

Saat razia kendaraan digelar, sopir angkot di Purwakarta tidak ada satupun yang membawa STNK.

oleh Abramena diperbarui 02 Feb 2017, 06:30 WIB
Diterbitkan 02 Feb 2017, 06:30 WIB
Alasan Kocak Sopir Angkot di Purwakarta Tidak Pernah Bawa STNK
Saat razia kendaraan digelar, sopir angkot di Purwakarta tidak ada satupun yang membawa STNK. (Liputan6.com/Abramena)

Liputan6.com, Purwakarta - Kejadian unik dan lucu mewarnai operasi uji kelayakan angkutan umum yang dilakukan Dinas Perhubungan Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, Rabu, 1 Februari 2017.

Itu terjadi saat kendaraan yang terjaring razia akan diuji kelengkapan dan perizinan kelaikan kendaraan atau KIR. Setiap pengendara terlihat kebingungan, bahkan di antaranya berusaha untuk menghindar saat didekati petugas Dishub.

Saat satu per satu kendaraan diuji kelaikan, para pengemudi semakin gelisah. "Mau KIR bagaimana, saya tidak bawa surat-surat," kata Johani Siregar, salah seorang pengemudi angkutan trayek 43 Cikampek - Purwakarta.

Alasan tidak membawa kelengkapan mulai dari surat tanda nomor kendaraan (STNK) dan surat izin mengemudi (SIM), lantaran STNK tidak pernah diberikan si majikan.

"Rata-rata kalau sopir angkot tidak pernah membawa STNK, apalagi angkot 43. Sama majikan tidak pernah diberikan," ujar Johani.

Selain itu, mereka juga kebingungan karena saat terkena razia kendaraan, mereka juga tidak memiliki izin trayek. Kondisi serupa juga terjadi pada para awak bus angkut karyawan. Setiap hari beroperasi mereka hanya berbekal SIM saja.

Salah seorang pengemudi bus jemputan karyawan dari perusahaan oto bus (PO) Parahyangan Expres, Adi, warga Jatiluhur Purwakarta mengaku hal itu karena pihak perusahaan tidak percaya pada pengemudi. Mereka khawatir STNK yang diberikan memberi peluang para sopir untuk membawa kabur kendaraan perusahaan.

"Karena pernah kejadian kendaraan yang komplit dengan surat-suratnya dibawa lari oleh sopirnya," ujar Adi.

"Jadi kalau ada pemeriksaan, termasuk polisi, nanti datang pengurus kami," imbuh dia.

Ari juga mengakui kebiasaan membawa kendaraan tanpa surat tersebut sudah berjalan lama. "Saya sudah empat tahun kerja jadi sopir bus karyawan, ya rata-rata semua sama tanpa bawa STNK," Adi memungkasi.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya