Benahi Lalu Lintas dan Angkutan, Makassar Dapat Penghargaan

Makassar menyiapkan Pete-Pete Smart untuk mengatasi masalah kemacetan di kota.

oleh Dinny Mutiah diperbarui 31 Jan 2017, 22:06 WIB
Diterbitkan 31 Jan 2017, 22:06 WIB
Benahi Lalu Lintas dan Angkutan, Makassar Dapat Penghargaan
Makassar menyiapkan Pete-Pete Smart untuk mengatasi masalah kemacetan di kota. (dok. Humas Pemkot Makassar)

Liputan6.com, Makassar - Kota Makassar meraih penghargaan Wahana Tata Nugraha (WTN) 2016. Penghargaan tersebut diberikan kepada provinsi dan kabupaten/kota yang dinilai berhasil menata sistem transportasi publik di daerahnya sekaligus membangun infrastrukturnya.

Jika selama lima tahun terakhir hanya memperoleh Piala WTN kategori lalu lintas, kota yang dipimpin Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto itu kini meraih Piala WTN Penuh dalam dua kategori, yaitu kategori lalu lintas dan angkutan jalan.

"Alhamdulillah tahun ini, Makassar kembali meraih Piala WTN Penuh Kategori Lalu Lintas dan Angkutan Jalan untuk kota besar dan kota metropolitan tahun 2016," kata Danny usai penerimaan di Istana Wakil Presiden, dalam keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com, Jakarta, Selasa (31/1/2017).

Proses penilaian berlangsung mulai Juni 2016 dengan berbagai indikator. Tim penilai yang berasal dari Kementerian Perhubungan meninjau 11 ruas jalan.

Dua di antaranya adalah jalan nasional yaitu, Jalan Jenderal Ahmad Yani, dan Andi Pangerang Petta Rani, satu jalan provinsi yaitu Jalan Letjen Hertasning, dan delapan lainnya jalan kota yaitu Jalan Jenderal Sudirman, Haji Bau, Dr Sam Ratulangi, Pasar Ikan, Ujung Pandang, Riburane, Kalimantan, dan Tentara Pelajar.

Penilaian dilakukan untuk mengukur kepatuhan pengguna jalan, kelengkapan infrastruktur lalu lintas, dan transportasi. Hasilnya menentukan layak tidaknya kota meraih WTN.

Peninjauan yang dilakukan pada Juni 2016 memberi gambaran secara umum kondisi lalu lintas dan penyelenggaraan sistem transportasi perkotaan di Makassar berjalan baik.

Tim penilai yang dikomandoi Benny Nurdin menyerahkan sejumlah rekomendasi yang dihasilkan oleh tim penilai WTN 2016 kepada Pemkot Makassar untuk ditindaklanjuti.

Hasilnya, Makassar mampu bersaing dengan kota besar dan kota metropolitan lainnya di Indonesia dengan meraih Piala WTN Penuh kategori Lalu Lintas dan Angkutan Jalan untuk kota besar dan kota metropolitan 2016.

Pengukuhan itu tertuang pada Keputusan Menteri Perhubungan Republik Indonesia. No.Kp 202.2017 tentang Penerimaan Penghargaan WTN untuk Pemerintah Kota Makassar 2016.

Penghargaan WTN adalah penghargaan yang diberikan melalui penilaian yang dilakukan oleh Tim Penilai Setahun sekali pada Kabupaten/Kota yang terpilih salah satunya adalah Kota Makassar yang dinilai berhasil menata Prasarana Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.

Penghargaan ini adalah penghargaan yang diberikan pemerintah melalui Kementerian Perhubungan RI kepada kota-kota besar yang mampu menata transportasi publik dengan baik.

Berdasarkan survei yang dipaparkan dalam Refleksi Akhir Tahun Pemerintah Kota Makassar 2016, kemacetan masih menempati posisi pertama sebagai hal paling bermasalah di Kota Makassar.

Atas penilaian itu, Wali Kota mengusulkan sejumlah solusi. Salah satunya menyiapkan transportasi umum bernama Pete-Pete Smart. Angkot yang kini masih berbentuk prototipe diharapkan bisa mulai beroperasi di Makassar pada Juli mendatang.

Sejumlah pembenahan masih diperlukan sebelum angkot berkapasitas 16 penumpang melaju di rute Barombong - Pantai Losari. Saat Liputan6.com mencoba menaiki, beberapa waktu lalu, AC masih kurang dingin dan pegangan tangan belum benar-benar pakem.

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya