Nasib Harimau Benggala Usai Terkam Siswa TK di Jatim Park II

BKSDA Jawa Timur meminta pengelola Jawa Timur Park II menghentikan sesi foto satwa dan menambah jumlah pawang usai insiden Harimau Benggala.

oleh Zainul Arifin diperbarui 17 Mar 2017, 17:51 WIB
Diterbitkan 17 Mar 2017, 17:51 WIB
Harimau Benggala
Bayi Harimau Benggala (Liputan6.com/ Dewi Divianta)

Liputan6.com, Batu - Pengelola Jawa Timur Park II di Kota Batu, Jawa Timur, menghentikan sementara sesi foto bersama satwa pasca-insiden seorang siswa TK diterkam seekor Harimau Benggala. Hal itu juga sesuai hasil evaluasi Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jawa Timur.

Triana Ayu Putri, siswi TK asal Kediri diterkam seekor Harimau Benggala berusia tujuh bulan dengan bobot sekitar 55 kilogram pada Selasa, 14 Maret 2017. Kucing besar itu lepas kendali saat dituntun keeper atau pawang menuju lokasi spot foto dan menerkam korban yang sedang melintasi lokasi itu.

Korban luka robek pada bahu depan selebar 7 cm dengan dalam 0,5 cm. Ia juga mengalami robek pada bahu belakang selebar 1 cm.

Korban awalnya dirawat di RS Baptis Kota Batu dan kini sudah pulang ke Kediri. Harimau Benggala yang menerkam bocah Triana itu tetap berada di kandang, tak dikeluarkan.

Juru Bicara Jawa Timur Park Grup, Titik S Ariyanto, mengatakan korban telah dibawa pulang ke Kediri kemarin sore untuk dirawat di RS Gambiran Kediri agar lebih dekat rumah.

"Itu sudah sesuai permintaan orang tuanya. Kami menanggung seluruh biaya perawatan medisnya," kata Titik dikonfirmasi melalui pesan tertulisnya di Batu, Jumat (17/3/2017).

BKSDA Jawa Timur juga telah mengevaluasi Jawa Timur Park II atas insiden itu. Hasilnya, ada beberapa poin teguran yang diberikan, antara lain, menghentikan sementara semua sesi foto dengan satwa serta menambah rambu peringatan ke pengunjung.

Selain itu, Jawa Timur Park diminta menambah personel, terutama keeper, jika ada peragaan satwa, menyiapkan jalur khusus bagi satwa agar tak langsung bertemu pengunjung. Termasuk, mengevaluasi standar operasional prosedur terhadap peragaan satwa.

"Kita hentikan sesi foto, karena juga belum ada jenis bayi harimau yang bisa diajak foto. Untuk penjaga tambahan, akan dilaksanakan nanti kita ada program foto lagi," kata Titik.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya