Sering Jadi Objek Foto Pemicu Harimau Benggala Terkam Siswi TK?

BKSDA Jawa Timur menyebut stres menjadi pemicu seekor Harimau Benggala menerkam seorang siswi TK.

oleh Zainul Arifin diperbarui 16 Mar 2017, 08:31 WIB
Diterbitkan 16 Mar 2017, 08:31 WIB
BKSDA Minta Spot Photo Satwa di Jatim Park Ditutup
Seekor anak Harimau Benggala yang baru lahir di Jawa Timur Park II pada Maret 2016 silam (Zainul Arifin/Liputan6.com)

Liputan6.com, Malang - Balai Konservasi dan Sumber Daya Alam (BKSDA) Jawa Timur, meminta pengelola Jawa Timur Park II menutup spot foto satwa di tempat wisata tersebut setelah kejadian seorang bocah diterkam Harimau Benggala (Panthera tigris tigris). Itu dilakukan usai investigasi terkait peristiwa nahas tersebut.

Kepala BKSDA Jawa Timur, Ayu Dewi Utari mengatakan, permintaan ditutupnya spot foto satwa, terutama untuk Harimau, setelah dilakukan observasi pascainsiden itu. Sebab, ada kemungkinan hewan-hewan termasuk harimau dimaksud menjadi stres karena sering jadi objek foto.

"Sementara kita minta spot foto satwa di Jawa Timur Park II ditutup dulu sekaligus dievaluasi. Ini juga untuk memulihkan satwa yang stres," kata Ayu Dewi dikonfirmasi di Malang, Jawa Timur, Rabu, 15 Maret 2017.

Triana Ayu Putri, seorang siswi TK asal Kediri yang sedang studi wisata di Jawa Timur Park II luka parah lantaran diterkam seekor Harimau Benggala. Hasil pemeriksaan medis, korban terluka pada bahu depan selebar tujuh centimeter dengan dalam 0,5 cm. Serta pada bahu belakang selebar satu centimeter.

Peristiwa itu terjadi saat Triana bersama ibunya melintas di spot foto satwa untuk menuju pintu keluar pada Selasa 14 Maret 2017, sekitar pukul 13.30 WIB. Peristiwa bermula saat Harimau Benggala untuk peragaan dikeluarkan dari kandang dan digiring menuju lokasi peragaan foto yang berjarak sekitar 50 meter dari kandang.

Ada dua orang keeper atau pawang dengan tugas berbeda. Seorang menggiring dengan memasang rantai di satwa, seorang lagi mengamankan jalur. Sebelumnya telah diumumkan pada pengunjung agar tenang dan tidak melakukan gerakan tiba-tiba yang bisa mempengaruhi satwa.

Saat Harimau baru berjalan sekitar 15 meter, tiba-tiba pengunjung anak-anak berlarian tepat di depan harimau. Satwa yang panik itu terus berlari mengarah ke lokasi peragaan. Korban beserta ibunya saat itu tengah melintas di lokasi itu. Bocah malang itu pun diterkam pada bagian pundak hingga terluka.

"Satwa terkejut dan panik tidak terkendali berlari ke depan dengan menarik rantai pengaman. Keeper yang mengendalikan sampai terjatuh dan terseret," ujar Ayu Dewi.

Juru Bicara Jawa Timur Park Grup, Titik S Ariyanto mengatakan, peristiwa itu murni kecelakaan lantaran penanganan terhadap satwa sudah sesuai standar operasional prosedur.

"Peristiwa ini juga sudah ditangani oleh kepolisian. Pihak keluarga korban juga memahami ini kecelakaan dan kami siap menanggung seluruh pengobatan korban," kata Titik.

Harimau Benggala itu memang dipakai untuk peragaan foto dan selalu dikeluarkan dari kandang tepat pukul 13.00 WIB. Satwa buas itu berada di luar kandang selama satu jam untuk jadwal peragaan. Setelah peristiwa ini, spot foto ditutup sementara sampai ada hasil evaluasi.

"Kami juga siap membantu segala kebutuhan medis ke korban sesuai rekomendasi dari tim medis yang menangani," ucap Titik.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya