Air Mata Kakek Kinara, Korban Selamat Pembunuhan Keluarga Medan

Saat membuka mata dan melihat lelaki paruh baya itu, Kinara korban selamat pembunuhan di Medan langsung memanggilnya kakek.

oleh Liputan6 diperbarui 17 Apr 2017, 12:34 WIB
Diterbitkan 17 Apr 2017, 12:34 WIB
Air Mata Kakek Kinara, Korban Selamat Pembunuhan Keluarga Medan
Si bungsu yang menjadi satu-satunya korban selamat dari upaya pembunuhan itu sering mengigau memanggil nama orangtuanya. (Liputan6.com/Reza Efendi)

Liputan6.com, Medan - Wagiman (66) yang tinggal di Jalan Kayu Putih, Kelurahan Mabar, Kecamatan Medan Deli, Kota Medan, menangis saat bertemu dengan cucu kesayangannya, Kinara (4). Sang cucu merupakan satu-satunya korban selamat dalam peristiwa pembunuhan satu keluarga saat berkunjung ke RSUP H Adam Malik, Medan.

"Saya tidak dapat menahan air mata yang terus bercucuran karena merasa senang dan dapat berjumpa dengan Kinara yang sedang terbaring di rumah sakit tersebut," kata Wagiman saat ditemui di Mabar, dilansir Antara, Senin (17/4/2017).

Setelah tiba di rumah sakit milik pemerintah pusat pada Minggu, 16 April 2017, Kinara langsung memanggil kakek tercinta. Saat itu, air mata Wagiman terus berderai melihat cucunya yang sedang duduk di atas tempat tidur.

"Saya merasa sedih melihat Kinara, yang tersenyum, ketika pihak keluarga datang membesuknya ke rumah sakit," ujar Wagiman.

Wagiman menjelaskan, setelah melihat Kinara, dia terbayang dengan anak keduanya Rianto (40), yang tak lain ayah Kinara. Rianto merupakan salah satu korban pembunuhan sadis satu keluarga di Kelurahan Mabar, Minggu dini hari, 9 April 2017.

"Kinara adalah satu-satunya korban yang selamat pada peristiwa pembantaian itu dan tidak bisa saya lupakan sampai kapan pun," ucapnya.

Wagiman menambahkan, dia belum pernah bertemu dengan Kinara sejak kejadian tersebut, hingga Kinara selesai dioperasi di bagian kepalanya.

Seluruh keluarga yang datang membesuk Kirana, termasuk neneknya Murniati (58), dan adik ayahnya Junaidi (38), meluapkan rasa kegembiraan mereka dengan meneteskan air mata.

"Kami berterima kasih kepada pemerintah dan RSUP Adam Malik yang telah selesai mengoperasi bagian kepala Kinara dan merawatnya hingga sembuh," kata Wagiman, mandor bangunan itu.

Kondisi Kinara perlahan-lahan membaik setelah menjalani operasi di bagian kepala beberapa waktu lalu. Meski masih sering memanggil orangtuanya dalam tidur, Kinara dikabarkan mulai bisa tersenyum.

Selain menewaskan kedua orangtua Kinara, pembunuhan yang didalangi Andi Lala (34) itu juga menewaskan dua saudaranya, Syafa Fadillah Hinaya (15) dan Gilang Laksono (11) serta neneknya Marni (60).

Polisi telah menangkap tiga tersangka pembunuhan dalam kasus itu, yakni Roni dan Andi Saputra (27). Roni bertugas sebagai eksekutor pembunuhan tiga anak Rianto, sementara Andi Saputra yang merupakan keponakan Andi Lala bertugas mengamankan situasi di teras rumah.

Pembunuhan itu diduga dilatarbelakangi dendam dan perampokan atas sebidang tanah warisan. "Kabarnya korban Rianto baru saja menjual sebidang tanah," kata Wakapolda Sumut Brigjen Agus Andrianto di Medan, Rabu, 12 April 2017.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya