Gajah Liar Betina Mati di Areal Kebun Sawit

Ada anak gajah menunggui bangkai induknya yang mati saat petugas datang.

oleh Reza Efendi diperbarui 22 Apr 2017, 18:06 WIB
Diterbitkan 22 Apr 2017, 18:06 WIB
Gajah Betina Liar Mati di Areal Kebun Sawit
Ada anak gajah menunggui bangkai induknya yang mati saat petugas datang. (Liputan6.com/Reza Efendi)

Liputan6.com, Medan - Pihak Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Sumatera Utara (BBKSDA Sumut) mendalami penyebab kematian seekor gajah liar di Dusun Pancasila, Desa Mekar Makmur, Kecamatan Sei Lapan, Langkat, Sumatera Barat.

Kepala BBKSDA Hotmauli Sianturi mengatakan, matinya gajah liar tersebut diketahui dari laporan dokter hewan Anhar Lubis dan lembaga mitra BBKSDA Sumut, Veterinary Society for Sumatra Wildlife Conservation. Gajah liar itu mati di areal kebun sawit.

"Laporan masuk ke kita pada 18 April 2017 kemarin. Mendapat informasi, petugas kita koordinasi dengan Manager Kebun PT. PISS untuk melakukan pengecekan ke lapangan. Petugas menemukan seekor anak gajah di sekitar bangkai induknya," kata Hotmauli, Jumat, 21 April 2017.

Setelah menemukan gajah mati tersebut, petugas lapangan BBKSDA Sumut mengautopsi bangkainya untuk mengetahui penyebab kematian gajah nahas tersebut. Petugas juga sempat mencoba menyelamatkan anak gajah yang ditemukan di samping bangkai induk gajah.

"Saat hendak dilakukan penyelamatan, anak gajah tersebut tidak ditemukam karena masuk ke kawasan Taman Nasuonal Gunung Lueser yang berjarak satu kilometer dari lokasi penemuan," tutur Hotmauli.

Hasil autopsi melalui pengamatan visual yang dilakukan oleh dokter hewan, tidak ditemukan bekas luka yang signifikan sebagai penyebab kematian gajah yang diperkirakan berumur 12 hingga 15 tahun tersebut.

"Dokter menemukan luka kecil dan bekas luka lama. Gajah mati itu diketahui berjenis kelamin betina," kata Hotmauli.

Saat ini, sampel bagian tubuh gajah telah dibawa untuk diuji laboratorium. Hal itu guna mengetahui penyebab kematian gajah. "Gajah yang mati tersebut dikuburkan tidak jauh dari lokasi penemuan," kata Hotmauli.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya