Liputan6.com, Garut - Grup musik yang digawangi tiga remaja berhijab siswi sekolah menengah kejuruan (SMK) dari daerah pelosok di Kecamatan Banjarwangi, Kabupaten Garut, Jawa Barat kian melejit. Setelah viral di media sosial, sejumlah media asing grup Voice of Baceprot (VoB) itu.
Sebuah media online asal Republik Ceko, INFO.CZ misalnya, menuliskan berita ketiga personel VoB sebagai muslimah cilik asal Indonesia yang mampu memainkan musik trash metal dengan tempo nada cepat. Skill bermain gitar pada bagian tersulit juga dibahas bersamaan dengan gaya pakaian personel VoB yang kompak berhijab.
Kemudian Zoomin.Tv, media asing yang bermarkas di Amsterdam, Belanda. Dalam wawancaranya, mereka lebih tertarik menanyakan peran para personel sebagai perempuan berhijab, dalam menyuarakan cara pandang mereka terhadap ketidakadilan serta mampu keluar dari dogma perempuan yang dibatasi.
Advertisement
Baca Juga
Tak ketinggalan, SBS Radio, sebuah radio berbasis di Melbourne dan Sydney, Australia, turut mewawancarai VoB secara live dengan tema utama mengenai proses kreatif selama ketiga remaja putri itu merintis karir musiknya.
“Sebenarnya masih ada beberapa lagi media asing yang pernah mewawancarai kami, tapi lupa namanya," ujar Cep Ersa Ekasusila Satia, manajer VoB, Senin, 1 Mei 2017.
Menurut Ersa semua proses wawancara dilajukan secara live report. Media luar menghubungi dirinya melalui email untuk meminta kesanggupan wawancara seluruh anak didiknya. "Jadi bukan kita yang minta namun mereka yang mengajukan," kata dia.
Ersa mengakui apa yang terjadi pada VoB adalah jawaban atas semua mimpi dan harapan personil VoB. "Jadi ada kebiasaan dari anak-anak (para personel VoB), mereka selalu menulis mimpi dan keinginannya di atas kertas, sekarang mimpi itu Alhamdulillah telah tercapai,” kata dia.
Untuk meningkatkan nilai jual anak didiknya di pentas musik global, ia terus mengasah kemampuan bermusik seluruh personil VoB, termasuk soal mental saat berada di atas panggung.
Sejumlah festival dan event mereka jajaki dengan penuh semangat agar terbiasa di atas panggung. Termasuk manggung bersama tiga band rock papan atas Indonesia, Kotak, /rif dan God Bless, tampil dalam gelaran Super Rawk Fest 2017, pada akhir Maret lalu.
Bahkan salah satu label musik di Bandung, siap memboyong mereka manggung di Negeri Jiran, Malaysia. "Masih negoisasi," kata Ersa.
Hingga kini VoB telah menelurkan tiga single yang diciptakan bersama-sama, yakni School Revolution, Age Oriented (let’s be old), dan The Enemy of Earth is You yang keseluruhan menggambarkan perlawanan.
Pada lagu School Revolution, ketiganya mencoba mencurahkan kegelisahan para pelajar terhadap aturan pihak sekolah yang terkesan melakukan diskriminasi.
Sementara pada lagu Age Oriented (let’s be old), mereka menyampaikan diskriminasi, sementara lagu The Enemy of Earth is You, mengkritik kelompok tertentu yang kerap melakukan perusakan alam, penebar kebencian dan penghancur kemanusiaan, namun berlindung di balik slogan hak asasi manusia.
Firdda (16), salah satu pentolan VoB menambahkan, besarnya dukungan dari keluarga, teman, hingga balaceprot (fans VoB), menjadi motivasi dirinya bersama tiga rekannya mengembangkan bakat bermusiknya.
“Dulu orang tua ragu kami bisa main band, takut terbawa ke pergaulan negatif katanya. Tapi setelah kami buktikan tampil di televisi, keluarga mendukung penuh,” ujarnya di Garut.