Puluhan Warga Bakar Rumah Setelah Makamkan Korban Pembacokan

Ayah korban pembacokan mengancam akan bertindak sendiri jika polisi tidak segera menangkap pembunuh anaknya.

oleh Abdul Karim diperbarui 08 Mei 2017, 08:33 WIB
Diterbitkan 08 Mei 2017, 08:33 WIB
Puluhan Warga Bakar Rumah Setelah Makamkan Korban Pembacokan
Ayah korban pembacokan mengancam akan bertindak sendiri jika polisi tidak segera menangkap pembunuh anaknya. (Liputan6.com/Abdul Karim)

Liputan6.com, Ambon - Situasi di Dusun Mamokeng, Desa Tulehu, Kecamatan Salahutu, Kabupaten Maluku Tengah (Malteng), Minggu sore, 7 Mei 2017, tiba-tiba mencekam. Kondisi itu terjadi lantaran sebuah rumah milik warga yang diduga sebagai pembacok Dayes Lestaluhu, dibakar oleh puluhan warga.

Dayes Lestaluhu adalah seorang pemuda asal Desa Tulehu yang dibunuh pada Minggu dini hari, 7 Mei 2017, sekitar pukul 01.20 WIT. Lehernya dibacok orang tak dikenal. Hingga kini belum diketahui siapa pembunuh Dayes.

Sekelompok warga yang tidak terima dengan pembacokan itu lalu mendatangi Dusun Mamokeng, untuk mencari seorang warga diduga sebagai pembunuh Dayes. Tak menemui orang yang dituju, warga kemudian balik haluan dan membakar rumahnya. Pembakaran terjadi sekira pukul 15.35 WIT usai jasad Dayes dimakamkan.

Untuk mengantisipasi serta meredam amukan warga, puluhan personel gabungan TNI/Polri disiagakan di lokasi tersebut. Hingga kini, polisi masih tetap berjaga di kawasan sekitar agar tetap aman dan kondusif.

Dalam pantauan Liputan6.com, rumah milik warga yang diduga sebagai pembunuh tersebut terbakar habis yang hanya menyisakan puing-puing. Di lokasi tersebut, terdapat beberapa warga yang mencoba menjinakkan sisa-sisa kebakaran.

Terkait peristiwa pembunuhan itu, Safruddin Lestaluhu, ayah korban meminta, pihak kepolisian segera menangkap pembacok yang telah menghilangkan nyawa anaknya. Ia juga mendesak Polsek Salahutu agar bertindak cepat untuk menangkap pelaku.

"Saya minta polisi segera mengusut tuntas kasus ini. Anak saya telah dibunuh secara tragis, dan sampai saat ini belum ada satu pun pelaku yang ditangkap. Untuk itu, polisi harus bekerja cepat untuk mengungkap pelaku pembunuhan," ujar Safruddin.

Dia juga berharap pembunuh putranya bisa dihukum setimpal. Safruddin mengancam, jika polisi tidak segera menangkap pelaku, pihaknya akan bertindak sendiri.

"Jika polisi lamban dan belum juga menemukan pelaku, maka kami akan bertindak sendiri," ucap Safruddin.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya