Keren, Ada 'Masjid' Dibuat dari Ribuan Kue Kuping Gajah

Dibutuhkan ribuan kue kuping gajah untuk membuat 'masjid' di Solo.

oleh Fajar Abrori diperbarui 08 Jun 2017, 15:31 WIB
Diterbitkan 08 Jun 2017, 15:31 WIB
Replika Masjid dari Kue Kuping Gajah
Dibutuhkan ribuan kue kuping gajah untuk membuat 'masjid' satu ini. (Liputan6.com/Fajar Abrori).

Liputan6.com, Solo - Berbagai cara dilakukan untuk memeriahkan datangnya bulan suci Ramadan. Salah satunya seperti yang dilakukan The Sunan Hotel Solo, Jawa Tengah yang membuat replika masjid dari kue kuping gajah.

Replika masjid dari kue kuping gajah yang didominasi warna coklat itu terlihat gagah berdiri di ruang lobi The Sunan Hotel Solo. Susunan kue tradisional yang kini keberadaannya mulai tersisih dengan kue-kue modern itu tampak rapi dan menarik.

Dibutuhkan ribuan kue kuping gajah untuk membuat replika masjid berukuran 1,5 x 2,5 meter ini. Seperti masjid pada umumnya, replika masjid kue itu juga memiliki kubah dan menara di setiap sudutnya.

Sejumlah tamu dan pengunjung hotel terlihat penasaran dengan replika masjid yang terbuat dari kue kuping gajah itu. Bahkan, beberapa tamu terlihat mendekat untuk memegang kue kuping gajah yang menjadi bahan pembuat masjid tersebut. Mereka pun berfoto maupun swafoto dengan latar belakang replika masjid yang indah tersebut.
Dibutuhkan ribuan kue kuping gajah untuk membuat 'masjid' satu ini. (Liputan6.com/Fajar Abrori).
Executive Chef The Sunan Hotel Solo, Eko Edy Priyanto mengatakan untuk membuat replika masjid yang memiliki kubah di bagian tengah itu dibutuhkan sekitar 6000 kue kuping gajah. Untuk membuat replika masjid tersebut dibutuhkan waktu selama  empat hari.

"Kalau untuk kerangka tetap memakai styrofoam, namun setelah itu dilapisi dengan kue kuping gajah. Untuk membuat replika masjid ukuran lebar 1,5 meter dan tinggi 2,5 meter dibutuhkan sebanyak 27 kilogram kue kuping gajah," kata dia di The Sunan Hotel Solo, Kamis (8/6/2017).

Eko menjelaskan, pemilihan kue kuping gajah sebagai bahan replika masjid ini karena keberadaan kue tradisional itu sudah mulai dilupakan oleh generasi muda. Selain itu, kue tersebut juga mulai tersisih dengan Membanjirnya beraneka kue modern yang dijual di pasaran.
Dibutuhkan ribuan kue kuping gajah untuk membuat 'masjid' satu ini. (Liputan6.com/Fajar Abrori).
"Kami ingin melestarikan camilan tradisional kuping gajah ini. Dengan membuat replika masjid berbahan kue kuping gajah maka para generasi muda akan tahu tentang keberadaan kue tradisional ini," ujar dia.

Selain itu, dia menambahkan, kue kuping gajah juga bagi pihaknya dinilai punya makna tersendiri. Kuping atau telinga itu memiliki fungsi untuk mendengar. Dengan demikian, pihaknya pun akan mendengar apapun masukan dari para pengunjung dan tamu hotel untuk menjadi lebih baik.

"Intinya untuk lebih mendengar masukan dari customer supaya kita lebih improvisasi lagi," ujarnya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya