Sambut Pagi Sambil Menggigil dari Kampung Jokowi di Garut

Bukan di Solo, Kampung Jokowi yang ini berada di kaki Gunung Cikuray di Garut.

oleh Jayadi Supriadin diperbarui 16 Jul 2017, 06:02 WIB
Diterbitkan 16 Jul 2017, 06:02 WIB
Sambut Pagi Sambil Menggigil dari Kampung Jokowi di Garut
Patung Jokowi di Kampung Jokowi di Garut. (Liputan6.com/Jayadi Supriadin)

Liputan6.com, Garut - Terinspirasi sosok Presiden Joko Widodo alias Jokowi yang merakyat, masyarakat perkampungan di kawasan perkebunan teh nusantara VIII Dayeuhmanggung, Kabupaten Garut, Jawa Barat, bangga menamai kampung mereka dengan sebutan Kampung Jokowi.

"Mulai awal tahun ini, saya sendiri tidak tahu awal mulanya. Cuma, warga kami yang mayoritas pekerja pabrik teh bangga pada sosok beliau dan menamai demikian," ujar Asep Budi Jatmika, Manajer Perkebunan Teh Nusantara VIII Dayeuhmanggung, Garut, Jawa Barat, saat ditemui Liputan6.com, Sabtu, 15 Juli 2017.

Menurut Asep, sosok presiden Jokowi yang menginspirasi masyarakat secara global menjadi awal mula masyarakat Kampung Jokowi menggunakan nama mantan Wali Kota Solo itu.

"Nama ini simbol, masyarakat berharap dengan nama tersebut, desa kami yang asri bisa menjadi inspirasi desa wisata yang mendunia," kata dia.

Harapan tersebut memang tidak berlebih. Berada 1.100 meter di atas permukaan laut (dpl), tepatnya di bawah kaki Gunung Cikuray, kondisi alam Kampung Jokowi memang masih sejuk dan asri. Para warga yang mendiami sekitar 40 rumah itu secara berdikari, mengoptimalkan semua bahan bekas agar bermanfaat.

"Lihat saja ada bekas drum obat disulap jadi pot bunga, ada sepatu bot bekas juga disulap jadi pot bunga, sarung tangan karet, celana jins. Bahkan, masyarakat kami sudah terbiasa mengoptimalkan seluruh halaman rumahnya yang tidak seberapa dengan barang bekas agar berguna," ujarnya.

Selain itu, dukungan alam yang masih perawan seperti air jernih yang mengalir langsung dari sumbernya, pemandangan perkebunan teh yang menyejukkan mata, menambah daya tarik Kampung Jokowi sebagai destinasi wisata baru di Kabupaten Garut.

"Mereka (warga) yang atur semuanya, mayoritas bangunan di sini sudah lama, cuma masyarakat bisa merawatnya," ujar Asep.

Ia mengatakan sikap cinta lingkungan itu sudah dibangun sejak lama. Warga kampung yang mayoritas merupakan pegawai pabrik teh, disebutnya, terbiasa hidup disiplin. Sikap itu, ujar dia, sejalan dengan rencana perusahaan untuk melestarikan lingkungan.

"Intinya kembali ke sosok Pak Jokowi. Buat warga kami, beliau sosok luar biasa, dari rakyat biasa menjadi pemimpin dunia. Kami pun berharap dari kampung biasa menjadi kampung objek wisata yang luar biasa," papar dia.

Untuk menghormati sosok Presiden Jokowi, warganya dengan sukarela membangun sebuah patung miniatur Presiden Jokowi berwarna putih dengan posisi tegak sempurna.

"Mohon maaf patungnya kurang sempurna sebab buatan swadaya warga, semoga saja Pak Presiden berkenan mengirim patung yang asli ke sini," harap dia sambil tersenyum malu.

 

Saksikan video menarik di bawah ini:


Didatangi Keponakan Jokowi



Selain mengoptimalkan barang bekas agar bermanfaat, masyarakat sekitar juga rajin menggunakan halaman rumah mereka sebagai taman obat-obatan herbal alami. "Ke puskesman kan jauh. Jadi mereka terbiasa kalau ada yang sakit, ya pakai tanaman obat yang ada di pekarangan rumahnya," ujarnya.

Asep lantas mencontohkan tumbuhan Jawer Kotok yang bekhasiat menyembuhkan penyakit bisul, sakit mata dan lainnya. Ada pula daun kumis kucing yang berguna untuk penyembuhan penyakit batu ginjal.

"Ada juga daun jambu biji yang bermanfaat buat diabetes. Tinggal metik, asal rajin tidak perlu ke dokter, banyak sekali di sini," kata dia sambil menunjukan tanaman herbal yang berada di halaman rumah warga.

Bagi masyarakat yang tidak memiliki halaman rumah yang luas, mereka dengan kreatif membuat taman gantung dari botol air mineral bekas serta miniatur kolam ikan dengan polesan dasar kolam ikan yang menawan.

"Intinya asal ada kemauan pasti ada jalan," ujar dia membocorkan kebiasaan warganya.

Asep menambahkan, sebagai masyarakat yang demokratis, untuk kegiatan rapat warga, masyarakat Kampung Jokowi terlebih dulu membangun Bale Kampung Jokowi di area seluas lapangan bulutangkis itu. Warga juga sukarela membuat lukisan mural tiga dimensi.

"Pengunjung yang mau berfoto silahkan," ujar dia sambil mengajak pengunjung yang tengah liburan.

Dengan semakin dikenalnya Kampung Jokowi, tak mengherankan setiap akhir pekan, khususnya Sabtu dan Minggu, kampung tersebut ramai dikunjungi wisatawan. Beberapa pejabat baik dari polisi dan TNI juga meyambangi kampung asri tersebut.

"Sebelum puasa kemarin ada keponakan Pak Jokowi dan tim datang ke sini, mereka menanyakan apa benar ada kampung Pak Jokowi, dan responsnya sangat baik," kata dia.

Seiring bertambahnya pengunjung yang datang, ia telah wanti-wanti untuk tetap mempertahankan kebersihan dan keasrian Kampung Jokowi. "Banyak dari pengunjung yang kami ingatkan agar membuang sampah pada tempatnya. Buat kami, kelestarian lingkungan faktor utama," kata dia.

Bagi Anda yang ingin menikmati nuansa liburan alam terbuka dengan panorama pemandangan khas perkebunan yang masih alami, tidak ada salahnya mampir ke Kampung Jokowi. Anda bisa makan lesehan, jalan-jalan ke kebun teh sambil swafoto bersama keluarga bisa dinikmati di area perkebunan teh PTPN VIII Dayeungmanggung, di Cilawu, Garut, Jawa Barat.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya