Pemain Sriwijaya FC Diperiksa Kasus Penganiayaan

Pemain Sriwijaya FC berinisial MSM sebelumnya diduga terlibat kasus pencabulan anak di bawah umur dan polisi menyita sejumlah kondom.

oleh Nefri Inge diperbarui 21 Jul 2017, 13:51 WIB
Diterbitkan 21 Jul 2017, 13:51 WIB
MSM bernomor punggung 22 yang terseret kasus dugaan penganiayaan bersiap berlatih dengan pemain Sriwijaya FC lainnya di stadion sepakbola JSC Palembang (Liputan6.com / ist - Nefri Inge)
MSM bernomor punggung 22 yang terseret kasus dugaan penganiayaan bersiap berlatih dengan pemain Sriwijaya FC lainnya di stadion sepakbola JSC Palembang (Liputan6.com / ist - Nefri Inge)

Liputan6.com, Palembang - Salah satu pemain Sriwijaya FC (SFC) berinisial MSM (22) tersandung kasus dugaan penganiayaan terhadap salah satu warga Palembang di hotel di kawasan Ilir Barat Permai 1 Palembang. Kasus itu kini ditangani Polsekta Ilir Barat (IB) 1 Palembang.

Kapolsek IB 1 Palembang Kompol Handoko Sanjaya mengaku laporan dugaan penganiayaan oleh pemain Sriwijaya FC diterimanya pada Kamis dini hari, 20 Juli 2017, sekitar pukul 05.00 WIB. Pada pukul 07.00 WIB, petugasnya langsung menuju ke Tempat Kejadian Lokasi (TKP).

"Kita lakukan penyelidikan di salah satu hotel di kamar 401. Yang bersangkutan langsung kita amankan ke Polsek IB 1 Palembang dan dimintai keterangan," katanya kepada Liputan6.com, Jumat (21/7/2017).

Saat diamankan, MSM bertindak kooperatif dan tidak melawan. Pemain Sriwijaya FC asal Papua ini juga ditemani oleh rekan-rekannya. Namun saat diamankan, beberapa temannya ada yang pulang terlebih dahulu, lalu kembali lagi ke Polsek IB 1 Palembang.

Barang bukti yang diamankan pihak kepolisian yaitu berupa handuk, serpihan pecahan kaca, satu bungkus alat kontrasepsi yang masih terbungkus dan beberapa alat kontrasepsi yang sudah digunakan.

Ketika ditanya tentang dugaan kasus asusila yang dilakukan MSM, Kapolsek IB 1 Palembang hanya mengatakan sebatas dugaan penganiayaan saja. Namun pada sore harinya, kasus tersebut langsung dilimpahkan ke Polresta Palembang.

"Sudah diinterogasi. Kemarin (dugaan) penganiayaan saja, pengembangannya di Polresta Palembang," ujarnya.

Handoko juga tidak menampik jika dalam tahap pemeriksaan, ada rekan terlapor yang ikut terseret. Korban penganiayaan diketahui berinisial IR dan bekerja sebagai wiraswasta.

"Dari laporan itu memang kena goresan sedikit dan (kasusnya) masuk pidana," ujarnya.

Terseretnya nama pemain bek kanan Laskar Wong Kito ini menjadi perhatian serius manajemen Sriwijaya FC. Namun, pihak manajemen belum bisa membenarkan hal tersebut.

Bahkan, MSM pagi ini sudah mengikuti latihan bersama tim Sriwijaya FC lainnya di stadion sepakbola Jakabaring Sport Centre (JSC).

"Semua pemain sudah latihan pagi ini, untuk persiapan menghadapi laga tandang," kata Sekretaris Tim SFC Ahmad Haris.

 

Saksikan video menarik di bawah ini:

Azas Praduga Tak Bersalah

Suasana latihan tim Sriwijaya FC yang juga diikuti oleh MSM, nomor punggung 22 ditengah kasus dugaan penganiayaan yang dituduhkan ke dirinya (Liputan6.com / ist - Nefri Inge)
Suasana latihan tim Sriwijaya FC yang juga diikuti oleh MSM, nomor punggung 22 ditengah kasus dugaan penganiayaan yang dituduhkan ke dirinya (Liputan6.com / ist - Nefri Inge)

Ahmad mengatakan ada satu orang pemain Sriwijaya FC yang absen dalam latihan tersebut. Namun itu bukan MSM, melainkan Tijani Belaid, karena ada keperluan mengurus visa.

Menurutnya, kasus yang menyeret nama MSM harus tetap menjunjung azas praduga tak bersalah. Terlebih, tuduhan pemerkosaan yang merupakan kejahatan berat.

"Tuduhan tersebut harus ada pembuktian yang lengkap. Bukan sekedar dari aduan saja," ujarnya.

Kendati demikian, Haris menjamin pihaknya siap bersikap kooperatif agar kasus tersebut ditangani pihak kepolisian.

Nasrun Umar, Manager Sriwijaya FC mengatakan bahwa hingga Jumat pagi, dia belum mendapatkan laporan resmi terkait kasus yang menyeret nama salah satu pemain Sriwijaya FC. Namun jika itu benar terjadi, ia siap bertanggung jawab terhadap attitude para pemain.

"Kalau itu terjadi, tentu bagian dari pembinaan saya. Akan saya selesaikan secara baik-baik. Tentu saya ingin seluruh pemain SFC dilengkapi dengan kesempurnaan attitude," katanya.

Dirinya tidak bisa menjatuhkan sanksi secara sepihak jika punggawa Laskar Wong Kito tersebut benar-benar dinyatakan bersalah. Ia akan membawa permasalahan ini ke rapat manajemen.

Nasrun yang juga menjabat sebagai Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informasi (Dishubkominfo) Sumatera Selatan (Sumsel) menegaskan bahwa jika Berita Acara Pemeriksaan (BAP) polisi belum selesai, MSM belum bisa disebut sebagai tersangka.

"Awas hati-hati sebut tersangka. Jka penyidik belum sebut Surat Pemberitahuan Dimulainya Penyidikan (SPDP), itu belum dikatakan tersangka. Karena ini menyangkut kredibilitas seseorang," katanya.

Saat ditanya tentang isu penangguhan penahanan MSM yang dilakukan tim manajemen Sriwijaya FC pada hari pelaporan, dirinya akan mencari tahu informasi selanjutnya.

"Nanti saya tanya. Kalau dia memang sebagaimana disampaikan, ya menurut saya harus latihan hari ini. Ada tadi pagi jam 9, saya lihat masih ada," kata Nasrun.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya