Sopir Taksi Konvensional di Pekanbaru Diminta Hentikan Aksi Mogok

Ratusan sopir taksi konvensional diminta melayani warga Pekanbaru, karena sudah tidak beroperasi sejak Senin pagi tadi.

oleh M Syukur diperbarui 21 Agu 2017, 14:31 WIB
Diterbitkan 21 Agu 2017, 14:31 WIB
Sopir Taksi Konvensional di Pekanbaru Diminta Hentikan Aksi Mogok
Sopir taksi bersama deretan mobil taksi yang diparkir pada saat protes regulasi jasa antara taksi konvensional dan online di Mexico City, Meksiko (12/10). Sejak adanya taksi online, penghasilan taksi konvensional berkurang. (Reuters/Carlos Jasso)

Liputan6.com, Pekanbaru - Sebanyak 500 sopir taksi konvensional di Pekanbaru, Riau, diminta kembali beroperasi melayani masyarakat dan tidak mogok lagi. Mereka diminta melayani masyarakat yang membutuhkan karena sudah tidak beroperasi sejak Senin pagi tadi sekitar pukul 09.00 WIB.

Permintaan ini disampaikan Toni, salah satu perwakilan Riau Taxi yang sebelumnya berunjuk rasa di depan Kantor Wali Kota Pekanbaru, Riau, serta Gedung DPRD Kota Pekanbaru di Jalan Jenderal Sudirman.

Menurut Toni, sudah ada empat perwakilan dari empat perusahaan taksi konvensional berdialog dengan sejumlah anggota DPRD, Organda, kepolisian, Dinas Perhubungan, serta Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Pemerintah Kota Pekanbaru.

"Terkait izin dari angkutan online ini tengah dibahas, aspirasi kita diterima. Nantinya akan dibahas teknis pelarangan operasi angkutan online ini," ucap Toni di hadapan ratusan sopir taksi dari Riau Taxi, Kopsi Taxi, Puskopau Taksi dan Blue Bird.

Kepada ratusan sopir ini, Toni juga menyebut Pemerintah Kota Pekanbaru tidak pernah mengeluarkan izin. Sejak beroperasi dua bulan lalu, angkutan online seperti GoJek, GoCar, Uber, dan Grab tidak pernah diberikan izin.

"Jadi di dalam tadi, pemerintah menyatakan tidak pernah menerbitkan izin dari angkutan online. Oleh karena itu, operasinya ilegal," Toni menegaskan.

Menurut Toni, rapat teknis‎ digelar antara Komisi IV DPRD Kota Pekanbaru dan Pemerintah Kota yang diwakili Disubu, Kesbangpol, kemudian diikuti oleh Organda dan perwakilan Polresta Pekanbaru.

"Dan menjelang ada keputusan soal teknis, diminta tidak melakukan tindakan anarkis," sebut Toni.

Seruan beroperasi dan tidak mogok lagi juga dilakukan perwakilan dari Kopsi Taksi, Aji. Dia meminta ratusan sopir kembali melayani masyarakat karena sudah tidak beroperasi sejak malam tadi.

Terkait adanya kerusakan sembilan unit taksi konvensional, Aji menyebut akan melapor ke Polresta Pekanbaru. Kendaraan ‎itu akan disertakan sebagai barang bukti. "Sudah diminta kepolisian membuat laporan resmi supaya diselidiki," Aji menerangkan.

Sementara itu, Pelaksana tugas (Plt) Kepala Organda Kota Pekanbaru, Agus Sikumbang, menjamin taksi konvensional segera beroperasi setelah mogok sejak malam tadi.

"Kita akan beroperasi normal lagi hari ini. Namun, kita tetap pada tuntutan kita agar pemerintah tegas mengusut dan menangani angkutan online ini," ujar Agus.

Sebelumnya, aksi mogok dan unjuk rasa ini merupakan buntut dari bentrok antara driver angkutan online dan sejumlah taksi konvensional di depan Mal SKA Pekanbaru. Ratusan driver ojek online tidak terima rekannya dipukuli di depan gerbang mal tersebut dan melancarkan aksi balasan.

Sejak bentrok dengan sopir taksi konvensional tersebut, hampir tidak terlihat driver transportasi online beroperasi mulai dari GoJek, GoCar, Uber, dan Grab. Mereka lebih memilih berkumpul di kantornya dan tidak beroperasi di jalanan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya