BBPOM Temukan Bakso Mengandung Babi di Warung Terkenal Pekanbaru

Warung yang diketahui menjual bakso mengandung fragmentasi daging babi itu diketahui banyak dikunjungi muda mudi.

oleh M Syukur diperbarui 29 Agu 2017, 11:30 WIB
Diterbitkan 29 Agu 2017, 11:30 WIB
BBPOM Pekanbaru Temukan Bakso Mengandung Babi di Warung Ternama
Warung yang diketahui menjual bakso mengandung fragmentasi daging babi itu diketahui banyak dikunjungi muda mudi. (Liputan6.com/M Syukur)

Liputan6.com, Pekanbaru - Cukup terkenal di Kota Pekanbaru, Riau, ternyata Warung Bakso ‎Mekar di Jalan KH Ahmad Dahlan, Kecamatan Sukajadi, mengandung fragmentasi daging babi. Hal ini berdasarkan surat edaran yang dikeluarkan Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Pekanbaru agar masyarakat berhati-hati mengonsumsi makanan berbentuk bulat itu.

Sebelumnya, surat itu beredar luas di media sosial seperti Facebook. Beberapa akun atas nama Raima Yulis, Rina Zubir, dan Beni mengunggah foto surat itu dan meminta masyarakat hati-hati kalau ingin mengonsumsi bakso di Pekanbaru.

Sementara, menurut Kepala Bidang Pemeriksaan dan Penyidikan BBPOM Pekanbaru, Adrizal, pihaknya telah mengambil sampel dan memeriksa. Hasilnya positif mengandung zat DNA spesifik parcine.

"Positif atau terdeteksi fragmen DNA spesifik parcine (babi)," kata Adrizal di Pekanbaru, Senin siang, 28 Agustus 2017.

Adrizal tidak menyebut waktu pemeriksaan terhadap warung bakso yang ramai dikunjungi muda mudi itu. Hanya saja, dia menyebutkan penggunaan daging babi pada bakso yang dijual bukan kesengajaan pemilik warung.

"Pelaku usahanya juga sudah diambil keterangannya. Dia mengaku tidak tahu, katanya tidak ada unsur kesengajaan. Itu sudah kita ekspose bersama Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru," ucap Adrizal.

Adrizal menyebutkan, surat dari BBPOM dikeluarkan pada 23 Agustus 2017. Dalam surat itu, BBPOM juga meminta kepada pengelola untuk menutup sementara operasional Bakso Mekar.

Dalam surat, BBPOM juga merekomendasikan agar Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru memberikan sanksi penghentian sementara kegiatan selama 21 hari kerja.

"Juga diperintahkan kepada pengelola agar nantinya memproduksi bakso dari bahan daging yang sesuai keamanan, mutu, gizi dan tidak bertentangan dengan agama, keyakinan dan budaya masyarakat," Adrizal menegaskan.

Penjelasan Pemilik Warung Bakso

Pantauan di lokasi, warung bakso itu sudah tutup. Di sana, hanya ditemui pemiliknya, Suharyanto, dan ia membenarkan bahwa warungnya didatangi oleh tim BBPOM Pekanbaru.

"Dari tahun 2004, saya tidak pernah menjual bakso dengan daging babi," bantah Suharyanto terkait surat edaran BPPOM itu.

Dia menyebutkan, BBPOM Pekanbaru mendatangi warungnya sebelum puasa atau Mei 2017 lalu. Dia juga tidak mengetahui secara pasti bagaimana BBPOM Pekanbaru tiba-tiba mengambil sampel baksonya, termasuk apakah ada laporan dari konsumennya atau yang lain.

Dia menyebut, selama ini dirinya berusaha dan membuka cabang di salah satu pusat perbelanjaan di Pekanbaru belum ada komplain dari para pelanggannya. Dia pun berharap masalah ini segera selesai dan ingin berjualan lagi.

"Karena saya tidak pernah bahan jualan saya selain daging sapi," ucapnya.

Saksikan video menarik di bawah ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya