Bupati Aceh Barat Daya Ajak Pejabat Sedekahkan Jabatan

Sedekah jabatan itu dianjurkan tidak hanya pada saat lapang, tetapi juga di kala sempit, apalagi membantu mempermudah kerja petani.

oleh Liputan6.com diperbarui 12 Sep 2017, 17:30 WIB
Diterbitkan 12 Sep 2017, 17:30 WIB
Sedekah Ilustrasi (iStock)
Sedekah Ilustrasi (iStock)

Liputan6.com, Blangpidie - Bupati Aceh Barat Daya (Abdya), Akmal Ibrahim meminta kepada seluruh aparatur di kabupaten itu untuk menyedekahkan kewenangan kepada masyarakat. Ganjarannya, kata dia, cukup besar diberikan Allah SWT.

"Jangan pikir kerja membantu masyarakat miskin itu gratis, tapi diganjar dengan pahala oleh Allah SWT. Makin kita bantu masyarakat, semakin dipermudah urusan kita oleh Tuhan," katanya di Blangpidie, Senin, 11 September 2017, dilansir Antara.

Bupati Abdya menyampaikan pernyataan tersebut di sela-sela acara vaksinasi Septicaemia Epizootica (SE) pada ternak sapi yang beberapa bulan lalu terindikasi di daerah itu, sekaligus melaksanakan Inseminasi Buatan (IB) upaya khusus (Upsus) Sapi Indukan Wajib Bunting (Siswab).

Acara yang dihadiri oleh Staf Ahli Bidang Lingkungan, Kementerian Pertanian, Mukti Sardjono, Kepala Dinas Peternakan Aceh, Zulyazaini Yahya, Dandim 0110/Abdya Letkol Inf Puji Hartono, Kadistan Abdya, Muslim Hasan dan ratusan masyarakat petani berlangsung di Kecamatan Lembah Sabil.

Akmal berkata, beribadah kepada Allah SWT tidak hanya cukup dengan mendirikan salat lima waktu saja, tetapi juga bersedekah jabatan. Sedekah itu dianjurkan dilakukan dalam keadaan lapang maupun dalam keadaan sempit juga dianjurkan, apalagi membantu mempermudah kerja petani di sawah.

"Rezeki itu apa saja, seperti saya jabatan kepala daerah, itu rezeki. Menjadi bupati itu sangat lelah, capek terima tamu, tidak sempat istirahat. Begitu juga dengan jabatan Keujruen Blang (lembaga adat sawah Aceh), juga rezeki. Tapi, walaupun lelah, itulah sedekah kewenangan," ujarnya.

Apalagi, lanjut dia, Allah SWT sudah menerangkan dalam Alquran, belum sempurna ibadah jika tidak mau menyedekahkan sebagian rezeki yang telah diberikan kepada hambanya.

"Dalam Alquran, mengenai bantu orang miskin ini disebutkan mencapai 23 kali. Jadi, dalam satu ayat diterangkan, bahwa barang siapa yang tidak mau membantu orang miskin itu adalah pendusta agama," ucapnya.

Maka itu, dia menambahkan, dirinya dulu suka membantu petani di perdesaan. Itu bukan untuk mengambil muka pada masyarakat tani, tetapi karena tugasnya dan juga bentuk sedekah jabatan kepada masyarakat.

Saksikan video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya