Liputan6.com, Indramayu - Keluarga Tasimpen, seorang tenaga kerja Indonesia (TKI), asal Desa Sukadana, Blok Tengah, Kecamatan Tukdana, Kabupaten Indramayu, nyaris putus asa. Sudah sembilan tahun terakhir, mereka hilang kontak dengan TKI yang diketahui bekerja di Suriah itu.
"Awalnya bulan Oktober 2008, Tasimpen direkrut sponsor namanya Tana dari Desa Telukagung Indramayu juga. Terus dibawa ke Jakarta untuk diproses dan berangkat melalui perusahaan PT Millenium Putri Mandiri, daerah Condet Jakarta Timur," kata Rastinah (38), kakak kandung Tasimpen, pada saat mengadukan permasalahan ke Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) Indramayu, Kamis, 21 September 2017.
Setelah dua bulan berada di tempat penampungan PJTKI, pada Desember 2008 Tasimpen diterbangkan ke Suriah sebagai TKI di sektor informal oleh PT Millenium Putri Mandiri. Tasimpen sempat menghubungi Rastinah jelang keberangkatannya.
"Sejak saat itu sampai sekarang, keluarga tidak pernah lagi berkomunikasi dengan Tasimpen, baik via surat maupun lewat telepon," tutur Rastinah.
Baca Juga
Advertisement
Dasma (63), ayah kandung Tasimpen, berharap pemerintah Indonesia bisa menemukan dan memulangkan Tasimpen ke kampung halamannya di Indramayu. "Semoga saya masih bisa dipertemukan dengan anak saya," ucap Dasma.
Upaya pencarian terus dilakukan keluarga Tasimpen. Keluarga sempat mendatangi PJTKI yang memberangkatkan Tasimpen, tetapi selalu diminta untuk bersabar. Bahkan, keluarga mengaku sering meminta bantuan dukun untuk menemukan Tasimpen.
"Anak saya waktu berangkat usia 16 tahun, sekarang usianya sudah 25 tahun. Saya berharap pemerintah dan SBMI bisa memulangkan anak saya. Sudah ke dukun juga, tapi belum ada hasil," kata dia.
Sementara itu, Ketua SBMI Indramayu, Juwarih, menyampaikan pihaknya akan segera menindaklanjuti pengaduan dari pihak keluarga Tasimpen. Dalam waktu dekat, kata dia, SBMI Indramayu akan menyampaikan pengaduan ke KBRI Suriah dan ke Direktorat PWNI dan BHI Kementerian Luar Negeri RI.
"Semoga pemerintah segera menindaklanjuti dan menemukan TKI yang hilang kontak," kata dia.
Juwarih mengaku tidak sedikit keluarga TKI di Indramayu berkonsultasi dengan dukun atau paranormal, baik sebelum berangkat menjadi TKI maupun saat hilang kontak.
"Fenomenanya seperti itu, calon TKI bukan mempelajari buku saku bagaimana cara menjadi TKI yang prosedural, malah kebanyakan larinya ke dukun biar dapat majikan baik. Tapi enggak semuanya sih seperti itu," kata dia.
Saksikan video pilihan berikut ini: