Gejolak Gunung Agung Bikin Turis Asing Penasaran

Sejumlah turis asing mendatangi langsung Pos Pengamatan Gunung Agung di Desa Rendang, Kabupaten Karangasem, Bali.

oleh Liputan6.com diperbarui 27 Sep 2017, 19:30 WIB
Diterbitkan 27 Sep 2017, 19:30 WIB
Gunung Agung
Pemandangan Gunung Agung dari Karangasem di pulau resor Bali, Indonesia (24/9). Letusan gunung Agung terjadi antara tahun 1963 dan 1964 menewaskan lebih dari 1.000 orang dan mencederai ratusan lainnya. (AFP Photo/Sonny Tumbelaka)

Liputan6.com, Karangasem - Sejumlah wisatawan mancanegara (wisman) tertarik memantau perkembangan aktivitas vulkanik Gunung Agung. Mereka bahkan mendatangi langsung Pos Pengamatan Gunung Agung di Desa Rendang, Kabupaten Karangasem, Bali.

"Saya tertarik menikmati wisata ini selagi saya berlibur di Bali," ucap wisatawan dari Jerman, Thomas Picht, di Desa Rendang, Kabupaten Karangasem, Bali, Rabu (27/9/2017), dilansir Antara.

Thomas mengaku tidak terlalu khawatir dengan status Awas gunung api setinggi 3.031 meter di atas permukaan laut (mdpl) itu. Pria berkacamata itu datang ke pos pemantau didampingi sopirnya dan mengabadikan pemandangan hijau perbukitan dengan kamera telepon selulernya.

Ia rela berkunjung ke Karangasem dari tempatnya menginap di kawasan wisata Sanur, Denpasar. Meski pemandangan Gunung Agung tertutup awan tebal, Thomas mengaku cukup puas karena pengalaman tersebut.

Sebab, menurut Thomas, hal itu dapat menjadi bagian sejarah hidupnya di tengah status Awas gunung api yang dianggap suci oleh umat Hindu Bali tersebut.

Thomas mengaku penasaran dengan informasi yang dibaca selama ini dari pemberitaan di sejumlah media massa, sehingga menyebabkan ia tertarik mengunjungi Karangasem untuk menikmati Gunung Agung.

Saksikan video pilihan berikut:

 

Keluar Asap Putih

Gunung Agung
Suasana pemandangan Gunung Agung dari Karangasem di pulau resor Bali, Indonesia (23/9). Pihak BNPB Indonesia mengatakan, Gunung Agung di Karang Asem, Bali dalam status awas. (AFP Photo/Sonny Tumbelaka)

Pos Pemantauan Gunung Agung di Desa Rendang, yang berada di ketinggian 535 mdpl itu merupakan salah satu lokasi yang cocok untuk menikmati pemandangan utuh gunung yang berbentuk kerucut itu. Dari pos ini, masyarakat atau wisatawan dapat menikmati langsung pemandangan gunung dari jarak garis lurus sekitar 12 kilometer.

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyebutkan, pada pengamatan hingga Rabu siang tadi sekitar pukul 12.00 Wita, secara visual di atas kawah puncak gunung terlihat asap kawah bertekanan lemah. Asap itu teramati berwarna putih dengan intensitas tipis dan setinggi 50 meter.

Jumlah gempa vulkanik dangkal mencapai 89 kali, vulkanik dalam 120 kali, dan tektonik lokal 14 kali.

PVMBG merekomendasi masyarakat di sekitar Gunung Agung dan pendaki atau wisatawan agar tak berada dan tidak mendaki serta jangan beraktivitas apa pun di zona perkiraan bahaya, yaitu di dalam area kawah gunung api itu dan di seluruh area di dalam radius 9 kilometer dari kawah puncak Gunung Agung.

Ditambah perluasan sektoral ke arah utara-timur laut dan tenggara-selatan-barat daya sejauh 12 kilometer.

Zona perkiraan bahaya sifatnya dinamis dan terus dievaluasi dan dapat diubah sewaktu-waktu mengikuti perkembangan data pengamatan Gunung Agung yang paling aktual.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya