Liputan6.com, Mojokerto - Sebuah gerbong kereta api (KA) pengangkut bahan bakar minyak (BBM) milik PT Pertamina anjlok di KM 54+1, Kelurahan Gunung Gedangan, Kecamatan Magersari, Kota Mojokerto, Jawa Timur, Kamis pagi tadi. Kereta api anjlok tersebut menyebabkan jadwal keberangkatan kereta terganggu, bahkan sejumlah KA jarak jauh dari Yogyakarta dan Madiun tertahan di Stasiun Mojokerto.
Insiden anjloknya roda gerbong keempat kereta itu terjadi sekitar pukul 03.41 WIB. Hingga Kamis siang tadi, petugas PT Kereta Api Indonesia (KAI) masih mengupayakan perbaikan dengan mengangkat roda yang anjlok agar bisa ditarik ke stasiun terdekat.
"Yang tertahan di Stasiun Mojokerto, ada dua kereta, yakni KA Bima dan KA Mutiara Selatan," ucap Manajer Humas PT KAI Daerah Operasi VIII Surabaya, Gatut Sutiyatmoko, Kamis (12/10/2017).
Advertisement
Baca Juga
Selain penumpukan penumpang di Stasiun Mojokerto, menurut Gatut, sejumlah kereta api juga tertahan di beberapa stasiun, seperti KA Pasundan di Krian, Sancaka di Kedinding, Surangga di Malang. PT KAI pun juga masih menyelidiki penyebab anjloknya roda kereta pengangkut BBM tersebut.
"Kita melakukan pemindahan penumpang, soalnya insiden kereta anjlok itu terjadi saat jam ramai. Kita juga siapkan angkutan bus untuk penumpang," tuturnya.Berdasarkan pantauan Liputan6.com, ratusan penumpang menumpuk di Stasiun Mojokerto, sampai pukul 09.30 WIB. Mayoritas penumpang dari Yogyakarta dan Madiun menuju Surabaya dan Malang.
Mereka terpaksa harus menunggu selama tiga jam lebih karena petugas PT KAI sedang memperbaiki gerbong yang anjlok.
Diva Terata, misalnya, perjalanan wanita (35) tahun itu terhambat akibat kereta api anjlok, sehingga harus menunggu selama hampir empat jam. Ia mengeluh karena sempat diminta oleh pihak stasiun untuk pindah ke angkutan bus.
Namun, ia tiba-tiba diminta kembali lagi ke Stasiun Mojokerto, tanpa alasan yang jelas. "Saya dari Yogyakarta menuju Surabaya, menunggu di sini sejak pukul 06.12 WIB," katanya.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Â