Liputan6.com, Bengkulu - Dua mobil Mitsubishi Pajero Sport dan truk tangki pengangkut minyak mentah kepala sawit (Crude Palm Oil/CPO) terguling dan nyungsep di tengah Jalan Lintas Barat Sumatera atau Jalinbar pada Kamis siang tadi karena tergerus longsor. Akibatnya, jalur utama dari Bengkulu menuju Lampung tersebut menjadi lumpuh total selama lebih dari tiga jam.
Kapolres Seluma, Jeki Rahmat Mestika mengatakan, tergulingnya dua kendaraan itu akibat tergerus longsor sepanjang 50 meter saat melintas di Desa Sendawar, Kecamatan Semidang Alas, Kabupaten Seluma, Bengkulu. Amblesnya badan jalan ini karena tergerus air dan material karena diterpa hujan lebat selama dua hari terakhir.
"Setengah badan jalan hilang, sedang diupayakan evakuasi, tidak ada korban jiwa," ucap Jeki, saat dihubungi di Seluma, Kamis (23/11/2017)
Advertisement
Baca Juga
.
Saat ini petugas dari Dinas Pekerjaan Umum sedang melakukan penimbunan secara darurat. Setelah tiga jam mengalami kelumpuhan, jalan tersebut berangsur sudah bisa dilewati, tapi hanya kendaraan pribadi. Untuk truk dan bus masih harus menunggu pengerasan material dan evakuasi kedua kendaraan yang terjepit retakan badan jalan.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Seluma, Muhammad Syaifullah mengatakan, pihaknya sudah melaporkan kondisi ini kepada Balai Pelaksana Badan Nasional Kementerian PUPR sebagai penanggung jawab Jalinbar Sumatra. Kondisi saat ini, jalan ambles selebar 2,50 meter sepanjang 50 meter jika tidak segera ditangan akan menambah kemacetan kendaraan besar yang saat ini sudah mencapai dua kilometer.
"Ini kejadian longsor untuk kedua kali, pertama di awal tahun lalu, kami minta ditangani secara serius, ini akses jalan negara," ujar Syaifullah.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Jembatan Darurat Pesisir Barat Rusak
Tak hanya akses jalan yang lumpuh di Kabupaten Seluma, akibat tergerus longsor. Satu-satunya akses jalan Bengkulu menuju Provinsi Lampung juga mengalami kemacetan parah.
Satu jembatan gantung darurat yang dibuat beberapa bulan lalu di Desa Pekan Mandiri Sejati, Kecamatan Krui, Kabupaten Pesisir Barat Lampung, tidak bisa dilewati.
Satu truk pengangkut barang pecah belah tersangkut di tengah jembatan yang mengalami kemiringan hingga nyaris terjun ke muara sungai. Kondisi jembatan yang tidak stabil mengakibatkan landasan jembatan menjadi bergelombang.
Kepala Penerangan Korem 041 Garuda Emas Bengkulu, Mayor Inf David Suardi mengatakan, sopir truk tidak bisa mengendalikan laju kendaraan dan memaksa untuk terus bergerak ke depan. Akibatnya, badan truk menghantam dinding jembatan darurat jenis Bailey tersebut hingga bengkok.
"Terlalu memaksa, kendaraan jadi tersangkut, satu satunya akses jalan ini otomatis tidak bisa dilalui," David menerangkan.
Hingga malam ini, seluruh kendaraan khususnya pengangkut barang menuju Bengkulu masih tertahan di wilayah Provinsi Lampung. Beberapa kendaraan bahkan mengambil alternatif jalan memutar menuju Jalan Lintas Tengah Sumatera menuju Kabupaten Baturaja dan Lahat, Sumatra Selatan. Selanjutnya, kendaraan akan memasuki Bengkulu melewati Kabupaten Kepahiang dan Lubuk Linggau.
Edi Maryadi, salah seorang pengusaha jasa angkutan ekspedisi barang mengaku terpaksa mengalihkan jalur karena tidak ada kepastian kapan jalan tersebut normal kembali.
Meskipun risiko jarak tempuh lebih jauh dan waktunya lebih lama, langkah pengalihan jalur ini diambil untuk memuaskan konsumen.
"Pengguna jasa kami jelas komplain, tetapi ini risiko, mereka bisa mengerti," kata Edi.
Advertisement