Telaga Tambing, Surga Para Pengamat Burung di Poso

Wisatawan mancanegara (wisman) yang mengunjungi Telaga Tambing di Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, hanya untuk mengamati burung endemik.

oleh Liputan6.com diperbarui 10 Mei 2018, 10:02 WIB
Diterbitkan 10 Mei 2018, 10:02 WIB
Bangau bluwok
Komunitas fotografi menuju pesisir Desa Penambangan, Kecamatan Pajarakan, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, mengabadikan bangau bluwok, burung yang hampir punah. (Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Liputan6.com, Poso - Kepala Balai Besar Taman Nasional Lore Lindu (TNLL) Jusman mengatakan, wisatawan mancanegara (wisman) yang mengunjungi Telaga Tambing di Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, hanya untuk mengamati burung endemik. Mereka umumnya adalah pencinta atau pengamat burung.

Lokasi pengamatan burung, kata dia, tidak hanya di sekitar ekowisata itu, tetapi juga di beberapa kawasan hutan di Desa Kadua`a, Kecamatan Lore Utara.

Tetapi, titik pengamatan paling banyak dan menarik berada di sekitar Telaga Tambing.

Ke depan, kata Jusman, pihaknya akan membangun akses jalan untuk lokasi-lokasi pengamatan burung guna memudahkan wisatawan melakukan kegiatan tersebut.

"Kita akan buka beberapa akses jalan masuk ke lokasi pengamatan burung di sekitar obyek wisata itu," ucap dia, dilansir Antara, Selasa, 8 Mei 2018.

Di kawasan TNLL saat ini berdasarkan data terdapat sekitar 265 jenis burung dan 30 persen di antaranya endemik yang hanya ada di kawasan itu.

Burung-burung endemik menjadi daya tarik bagi para wisatawan mancanegara. Bahkan, sebagian besar mereka yang selama ini datang adalah peneliti atau pengamat burung.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

Beragam Jenis Burung

Koleksi burung taman cikembulan, garut
Koleksi burung Taman Cikembulan, Garut, Jawa Barat. (Liputan6.com/Jayadi Supriadin)

Berikut berbagai jenis burung yang ada di TNLL, antara lain kadalan sulawesi (Phaenicophaeus calyorhynchus), srigunting jambul rambut (Dicrurus hottentottus), malia sulawesi (Malia grata), ceret cokelat (Bradypterus castaneus), pelanduk sulawesi (Trichastoma celebense), dan babbler, wiwik uncuing (Cacomantis sepulcralis). Serta, jalak alis api (Ennodes erythrophris), dan cirik-cirik sulawesi (Meropogon forsteni).

Selanjutnya, taktarau iblis (Eurostopodus argus/Satanic nightjar), sikatan matari (Culicicapa helianthea/Citrine canary), sikatan dahi biru (Cyornis hoevelli/Blue fronted flycatcher), sikatan bakau sulawesi( Cyornis omissus/Sulawesi blue flycatcher) serta, kipasan sulawesi (Mhipidura teysmanni/Rusty bellied fantail).

Adapun Telaga Tambing terletak di wilayah administrasi Desa Sedoa, Kecamatan Lore Utara, Kabupaten Poso. Wilayah ini mempunyai ketinggian sekitar 1.700 meter dari permukaan laut (mdpl).

Objek wisata itu sangat mudah dijangkau karena dekat dengan badan jalan provinsi Palu-Napu. Untuk masuk ke lokasi itu, pengunjung umum harus membeli karcis dengan harga terjangkau Rp 5.000/orang. Tertarik mengunjunginya?

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya