Lumajang - Fenomena alam unik terjadi di Ranu Kumbolo, kawasan Gunung Semeru, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur. Dipicu penurunan suhu secara drastis, areal sekitar Ranu Kumbolo terlapisi es bak turun salju. Peristiwa itu diabadikan seorang pendaki bernama Rahmat Widodo, Jumat pekan lalu.
Ditelusuri Solopos.com dari akun Instagram Rahmat Widodo @dodorwd, informasi mengenai Ranu Kumbolo, Gunung Semeru, bak turun salju itu diunggah pada Senin, 14 Mei 2018. Rahmat menginformasikan saat ia mendaki dan beristirahat di Ranu Kumbolo, suhu sempat turun sampai minus 5 derajat Celsius.
"Dua minggu lalu ke sini ga dapat es. Siapa sangka kemarin suhu berubah drastis turun menjadi -50 celsius," terang Rahmat dalam akun Instagram-nya.
Advertisement
Baca Juga
Dalam unggahannya, Rahmat mengimbau bagi para pendaki agar membawa alat keamanan yang memadai selama mendaki gunung-gunung di Indonesia. Beberapa alat yang diperlukan antara lain sleeping bag atau kantung tidur dengan batasan 0 Celsius, sarung tangan, penutup kepala, baju, celana polar, dan jaket antiair. Apabila diperlukan bisa membawa selimut tambahan.
"Buatlah senyaman mungkin badanmu di alam bebas. Karena jika sudah drop atau hypo, hanya motivasi dan kekuatan tubuh yang bisa mengubahnya untuk bertahan atau tidak," tegas Rahmat.
Dalam foto yang diunggah Rahmat, tampak di pagi hari, tenda-tenda tertutup es yang mirip salju. Tak hanya tenda, tas dan sepatu pun tertutup es mirip bubuk-bubuk putih seperti salju. Dalam unggahan Rahmat juga diunggah video pendek kondisi Danau Ranu Kumbolo, Gunung Semeru, sebagian tertutup es.
Baca berita menarik dari Solopos.com lain di sini.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Â
Lapisan Es Muncul di Puncak Gunung Semeru
Sebelumnya, fenomena langka dan tidak biasa terjadi di jalur menuju puncak Gunung Semeru atau Mahameru. Lapisan es seperti salju ditemukan di beberapa titik Mahameru, Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), Jawa Timur.
Lapisan es seperti salju ditemukan di sejumlah titik di blok puncak bayangan, beberapa meter sebelum menggapai puncak Gunung Semeru atau Mahameru dengan ketinggian 3.676 meter di atas permukaan laut (mdpl).
Penampakan salju menyerupai jejak para pendaki. Menggumpal dan tersebar di celah bebatuan. Pasalnya, lokasi ditemukannya salju sudah berada di atas batas vegetasi, bahkan sudah mendekati puncak.
Polisi Hutan (Polhut) pada Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), yang menemukan fenomena alam langka itu, memperkirakan cuaca saat itu mencapai 0 derajat atau bahkan minus derajat Celsius, sehingga memunculkan salju.
"Jika musim kemarau dan kering muncul di beberapa titik frozen (salju) itu. Waktu ditemukan, Rabu (11 April 2018) memang sedang ekstrem cuacanya (di Gunung Semeru)," ucap dia, kepada JawaPos.com, Kamis, 12 April 2018.
Advertisement