Ramadan Ini Warga Boyolali Dapat SKCK Gratis Asal Hafal Surat Pendek Alquran

Jika bisa menunjukkan hafalannya dengan baik dan benar, pemohon dibebaskan biaya pengurusan SKCK selama Ramadan tahun ini.

diperbarui 06 Jan 2021, 15:43 WIB
Diterbitkan 13 Jun 2018, 20:00 WIB
Hafal Surat Al Fiil, Warga Boyolali Dapat SKCK Gratis
Eka Presetyawati, 28, (kanan), warga RT 001/ RW 001 Dukuh Kerten, Desa Banyudono, Kecamatan Banyudono, Boyolali saat membacakan hafalan Surat Al Fiil di Mapolsek Banyudono, Jumat (8/6 - 2018). (Solopos/Aries Susanto)

Boyolali - Banyak kegiatan yang bisa dilakukan sebagai ibadah dan meningkatkan keimanan pada bulan Ramadan ini. Salah satunya yang dilakukan Polsek Banyudono, Boyolali. Kreativitas para personel dalam memuliakan Bulan Ramadan tahun ini layak diacungi jempol.

Ketika sejumlah polsek di Boyolali mengintensifkan acara buka bersama atau salat tarawih bersama masyarakat, Polsek Banyudono memilih cara unik, yakni membuka layanan pengurusan Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK) gratis.

Namun, ada syaratnya untuk mendapatkan layanan SKCK gratis. Syaratnya gampang sekali. Warga terlebih dulu mampu menunjukkan hafalan salah satu surat pendek Alquran kepada petugas. Jika bisa menunjukkan hafalannya dengan baik dan benar, maka pemohon dibebaskan biaya pengurusan SKCK.

"Sebagai gantinya, yang membayar biaya SKCK adalah anggota Polsek Banyudono," ujar Kapolsek Banyudono, AKP Ahmad Nadiri, saat berbincang dengan Solopos.com belum lama ini.

Kegiatan unik ala Polsek Banyudono ini rupanya mendapatkan respon masyarakat. Eka Prasetyawati salah satunya. Perempuan 28 tahun ini tak menyangka, Jumat, 8 Juni 2018 pagi itu, mendapatkan kado istimewa berupa pembebasan biaya SKCK di Polsek Banyudono.

Dengan lancar dan benar, warga RT 001/ RW 001 Dukuh Kerten, Desa Banyudono, Kecamatan Banyudono, Boyolali ini mampu menunjukkan bacaan hafalan surat pendek dalam Alquran.

Eka membaca surat Al Fiil karena sudah hafal. Ayat tersebut mengisahkan tentang burung ababil yang menjaga Kabah dari serbuan tentara Abrahah. Eka sangat senang dan bangga bisa dapat hadiah di bulan Ramadan penuh berkah itu.

"Saya enggak nyangka dapat pembebasan biaya SKCK ini," jelasnya.

Biaya pembuatan SKCK sendiri ialah Rp 30.000 per orang. Biaya itu masuk sebagai Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP). Menurut Nadiri, selain menyemarakkan kegiatan Ramadan, kegiatan unik tersebut bertujuan untuk mendekatkan Polri dan masyarakat.

Selama ini, polisi terus merajut kemitraan dengan masyarakat, tokoh agama dan budaya. Tak hanya itu, kegiatan itu juga sebagai wujud kepedulian polisi kepada kegiatan keagamaan. "Warga bisa mengaji, polisi juga bisa bersedekah di bulan Ramadan," jelasnya.

Kanit Intel Polsek Banyudono, Aiptu Adi, mengatakan hingga menjelang Lebaran nanti, program tersebut akan diundi kepada warga secara acak. Materi hafalan, kata dia, tak hanya surat pendek, tetapi sesekali surat panjang sesuai dengan kemampuan warga.

"Sesekali diselingi membaca Alquran juga. Nanti, anggota polisi yang patungan untuk mengganti biaya SKCK yang digratiskan itu," terangnya.

Baca berita menarik lainnya dari Solopos.com di sini.

Simak video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya