730 Wisatawan dari Gili Trawangan Lombok Tiba di Bali

Para wisatawan yang ikut evakuasi gempa Lombok tersebut telah disiapkan sekitar 25 hotel di kawasan Badung, Denpasar, dan Gianyar.

diperbarui 07 Agu 2018, 12:30 WIB
Diterbitkan 07 Agu 2018, 12:30 WIB
Pantai Nusa Dua Bali
Wisatawan asing berjalan di sekitar Pantai Nusa Dua, Bali setelah gempa bumi, Senin (6/8). Aktivitas pantai Nusa Dua Bali masih ramai wisatawan asing setelah adanya gempa 7 pada skala richter yang berpusat di Lombok NTB. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Denpasar - Usai gempa mengguncang Lombok pada Minggu, 5 Agustus 2018, proses evakuasi wisatawan terus dilakukan Basarnas. Sebanyak 730 wisatawan yang dievakuasi dari Gili Trawangan, Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) akibat gempa Lombok, tiba di dermaga Bounty Cruis, Benoa, Denpasar Selatan, Bali pada Selasa (7/8/2018) pagi, sekitar pukul 02.25 Wita.

Informasi yang dihimpun Times Indonesia, mereka dievakuasi menggunakan dua kapal milik swasta. Rinciannya, di Kapal Bounty sebanyak 540 orang dan di Kapal Patagonia sebanyak 190 orang.

Ketua Hotel Asosiasi yang juga anggota Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Ricky, mengatakan bahwa ongkos akomodasi atau tempat menginap sementara di hotel khusus para wisatawan tersebut didiskon mulai 40 sampai 50 persen.

"Kalau dari segi akomodasi rata-rata kita sudah instruksi semua anggota minimum 40 sampai 50 persen diskon malam ini. Hal itu dari semua kategori hotel bintang baik dari bintang 3 sampai 5 dan juga sebagian nonbintang," kata Ricky.

Dia juga mengatakan bahwa bagi para wisatawan tersebut telah disiapkan sekitar 25 hotel yang berada di kawasan Badung, Denpasar, dan Gianyar.

"Dari 730 wisatawan hampir semuanya yang kita terdaftar malam ini hampir 20 sampai 25 hotel. Untuk daerahnya berada di Nusa Dua, Seminyak, Kuta, Sanur, dan Ubud. Kemudian untuk busnya ada sampai 50 dan 60 bus," papar dia.

Sementara itu, salah satu wisatawan asal Jakarta, Norman, yang ikut dievakuasi dari Gili Trawangan menceritakan bahwa saat terjadi gempa Lombok berkekuatan 7 SR pada Minggu kemarin, dia berserta ratusan rombongan lainnya menginap di salah satu hotel di Gili Trawangan.

"Sekitar pukul 20.00 Wita saat kami mengikuti acara, tiba-tiba ada gempa kecil dan langsung besar banget. Kemudian mati lampu. Kami merasa gedung kiri kanan udah pada roboh. Semuanya panik berlari," ujar Norman.

"Kami dievakuasi dan berjalan ke atas bukit bersama petugas hotel dan warga sekitar. Kami berjalan kira-kira hampir 2 km ke atas bukit. Sampai di sana sudah ramai. Banyak warga di atas ada juga yang manjat pohon," katanya mengenang kejadian saat gempa Lombok.

 

Baca berita menarik lainnya dari Times Indonesia di sini.

 

Simak video pilihan berikut ini:

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya