Liputan6.com, Kupang - Kepala Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 3 Kota Kupang, NTT, Soleman Mone mendapatkan ancaman kekerasan dan pembunuhan, Jumat (10/8/2018) pukul 12.00 wita.
"Pelaku bernama, Yulius Kadja. Dia mengaku sebagai tim sukses Walikota Kupang Paket Firmanmu," ujar Mone kepada Liputan6,com, Jumat (10/8/2018).
Dia mengatakan, kejadian itu terjadi persis di depan Pos Satpam halaman sekolah. Saat hendak beranjak pulang, pelaku tiba-tiba mencegat mobilnya dan menarik paksa turun dari mobil.
Advertisement
Baca Juga
"Saya ditarik paksa dari mobil dan diancam akan dihabisi," katanya.
Dia mengatakan, ancaman itu diduga kuat terkait proyek pembangunan ruang kelas baru pada SMPN 3 Kupang yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK).
Untuk meminta perlindungan, korban melaporkan kejadian itu ke Sentral Pengaduan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polres Kupang Kota guna diproses hukum.
Dia mengaku telah beberapa kali mendapatkan ancaman kekerasan dari pelaku.
"Pelaku sudah beberapa kali mendatangi saya baik di sekolah maupun di rumah dengan tujuan untuk meminta proyek pembangunan empat ruang kelas baru, namun saya tidak dapat menjanjikannya," jelas Soleman.
Menurut dia, sesuai dengan petunjuk teknis dari kejaksaan bahwa pelaksaan proyek pembangunan ruang kelas baru dilaksanakan oleh pihak komite secara swakelola.
"Sesuai juknis, pihak Komite sekolah yang berhak mengelola proyek pembangunan gedung baru, sehingga apabila saya menyerahkan proyek itu kepada pelaku, maka jelas saya melanggar aturan dan melakukan perbuatan korupsi," ujar Soleman.
Terkait dengan proyek pembangunan itu, lanjut Soleman, masih dalam tahap perencanaan saja, serta belum ada pencairan anggaran, namun pelaku telah berambisi untuk mendapatkan bagian dari proyek itu.
Dia berharap polisi segera memproses hukum dan mengusut tuntas kasus ini, agar dirinya tak lagi mendapat ancaman.
Kanit Pidum Satreskrim Polres Kupang Kota Ipda Yance Kadiaman membenarkan adanya laporan dari korban terkait ancaman kekerasan tersebut.
Polisi masih melakukan pengembangan penyelidikan dengan melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi terkait.
"Laporannya sudah diterima dan sedang dilakukan penyelidikan, korban telah menjalani pemeriksaan oleh penyidik satreskrim," jelas Yance.
Simak video menarik pilihan berikut di bawah :
Tanggapan Wali Kota Kupang
Sementara itu, Wali Kota Kupang, Jefri Riwu Kore membantah jika pelaku pengancaman merupakan tim sukses paket FirmanMu.
"Ngawur tuh.. kalau tim sukses tercatat di KPU, dia bukan tim sukses," ujar Jefri kepada Liputan6.com, Jumat (10/8/2018).
Dia mengatakan, di setiap kesempatan ia selalu mengatakan kepada ASN dan seluruh masyarakat kota Kupang, bahwa tidak ada lagi yang namanya tim sukses.
"Tim sukses tidak ada lagi, kita semua bersaudara, tidak ada tim firmanmu, tim sahabat, karena Pilkada sudah usai," ujar jeriko.
Dia menghimbau agar pejabat atau siapapun tidak boleh percayai orang-orang yang membawa nama tim Firmanmu untuk dijanjikan jabatan atau minta proyek.
"Jikalau ada yang mengatasnamakan tim Firmanmu untuk mengancam minta proyek atau janji jabatan, jangan dipercaya," tegas Jefri.
Advertisement
