Liputan6.com, Yogyakarta - Google memperluas jangkauan kelas reguler Womenwill sampai ke Yogyakarta. Peluncuran kelas yang bisa diakses secara gratis ini diawali pada 15 September 2018.
Pendaftaran dibuka secara online melalui laman g.co/gapuradigital mulai 20 September mendatang. Kelas reguler Womenwill di Yogyakarta diadakan setiap Sabtu dan Minggu pukul 09.00-11.30 WIB di Innovative Academy Hub UGM.
Womenwill telah dimulai sejak 17 Mei 2017 dan telah berlangsung di enam kota besar, Jakarta, Bandung, Surabaya, Semarang, Bali, dan Makassar. Kelas reguler digelar rutin sejak April 2018 dan Yogyakarta menjadi kota kelima, setelah Jakarta, Padang, Surabaya, dan Palembang.
Advertisement
Baca Juga
"Program ini untuk menumbuhkan komunitas pengusaha wanita dan mendorong berbagi pengetahuan dan pengalaman untuk membantu mereka tumbuh dengan teknologi," ujar Putri Alam, Head of Public Policy And Government Relations Google Indonesia, Senin, 17 September 2018.
Bukan tanpa alasan Google mengadakan pelatihan khusus untuk perempuan. Google melihat potensi UMKM yang ada di Indonesia secara umum yangmenyerap 97 persen tenaga kerja.
Selain itu, UMKM berkontribusi terhadap PDB Indonesia sebesar 60 persen, 82 persen konsumen mencari informasi tentang usaha di sekitarnya menggunakan mesin pencari, dan baru 16 sampai 17 persen bisnis di Indonesia yang memiliki situs di Internet.
Putri menyebutkan dari data itu, 53 persen usaha mikro di Indonesia milik perempuan, 51 persen usaha kecil milik wan, dan 34 persen usaha menengah milik wanita.
"Tapi anehnya usaha yang dimiliki para wanita itu hanya menyumbangkan 9,1 persen untuk PDB negara," ucapnya.
Pertimbangan itu yang membuat [Google ]( 3645779 "")membuka kelas untuk mendorong bisnis para perempuan maju pesat.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Â
Alasan UMKM Milik Perempuan Stagnan
Putri menuturkan sebenarnya perempuan di Indonesia sudah terkoneksi dengan internet. Namun, penggunanya masih terbatas.
Sebanyak 47 persen perempuan pengusaha Indonesia jarang memanfaatkan teknologi untuk pengembangan bisnis mereka. "Kebanyakan perempuan masih memanfaatkan internet sebatas media sosial pribadi saja," kata Putri.
Kondisi itu diperparah kenyataan pengetahuan mereka tentang internet juga terbatas. Sebanyak 32 persen perempuan tidak menemukan apa yang diinginkan lewat internet karena ketidaktahuan.
Mereka masih berpendapat teknologi rumit dan melelahkan. Penggunaan teknologi untuk bisnis hanya untuk mereka yang memiliki usaha besar.
Putri berpendapat, pemasaran secara online bisa meningkatkan keuntungan sampai 80 persen ketimbang konvensional. UMKM juga berpotensi empat kali lipat untuk pasar ekspor.
Corporate Brand Marketing Manager Google Indonesia, Febrina Herlambang menjelaskan pelatihan dibuat sederhana, mulai dari membuat email dan memanfaatkan media sosial. Selain itu, ada pelatihan kepemimpinan untuk perempuan.
Google juga memfasilitasi lewat program dan perlengkapan bernama Google Bisnisku yang bisa dimanfaatkan secara gratis oleh siapa saja untuk memasarkan dan memajang usaha mereka.
Ketika nama usaha diketik lewat mesin pencari, akan langsung muncul keterangan soal bisnis itu, termasuk jam buka dan tutup. Upaya itu bisa meningkatkan ketertarikan pembeli sampai 29 persen.
Pemilik Rumah Jahit Queenfaa, salah satu UKM asal Yogyakarta, Fajar Rochani memberikan testimoni setelah mengikuti semua kelas Womenwill dari Google Business Group. Menurutnya, ia telah mengembangkan bisnisnya secara online dan memiliki situs usaha yang mempermudah calon pelanggan mencari referensi.
Â
Advertisement