Cerita Wali Kota Semarang soal Keyakinan Istri Korban Lion Air JT 610

Mengetahui salah satu warganya, Joyo Nuroso, menjadi korban jatuhnya pesawat Lion Air JT 610, Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi menyempatkan diri datang ke rumah duka.

diperbarui 30 Okt 2018, 22:03 WIB
Diterbitkan 30 Okt 2018, 22:03 WIB
Wali Kota Semarang
Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi, mengucapkan belasungkawa kepada keluarga salah satu korban pesawat Lion Air JT 610, Joyo Nuroso, di Kampung Batik, Kota Semarang, Senin (29/10 - 2018) malam. (Istimewa/Humas Pemkot Semarang)

Semarang - Mengetahui salah satu warganya, Joyo Nuroso, menjadi korban jatuhnya pesawat Lion Air JT 610, Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi menyempatkan diri datang ke rumah duka di Kampung Batik Krajan RT 007/RW 002, Rejomulyo, Semarang Timur, untuk bertemu pihak keluarga.

Ia bahkan sempat mendengarkan keluh kesah istri korban, Ana Rohmawati. Kepada Hendi, Ana mengaku masih berkeyakinan suaminya selamat dari peristiwa nahas tersebut.

"Tadi istrinya bilang, bahwa dirinya masih punya keyakinan jika suaminya akan kembali. Mudah-mudahan keluarga dari Pak Joyo selalu diberi kekuatan. Saya juga mengucapkan terima kasih pada warga Kampung Batik yang mau datang ke rumah duka untuk memberikan kekuatan [dukungan moril] kepada keluarga Bu Joyo," ujar Hendi seperti dikutip laman Solopos.

Saat ini nasib para korban pesawat Lion Air yang mengalami kecelakaan belum diketahui. Basarnas tengah melakukan pencarian sekaligus mengevakuasi bangkai pesawat yang terjatuh di perairan Tanjung Karawang.

Hendi berharap pencarian para korban akan menemukan titik terang, Selasa (30/10/2018). Nasib para korban dan apa penyebab kecelakaan pesawat yang mengangkut 185 penumpang dan enam pramugari itu juga sudah bisa diketahui publik, terutama keluarga para korban.

Pesawat Boeing 737 Max 8 milik maskapai Lion Air rute Jakarta-Pangkalpinang itu mengalami kecelakaan setelah lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta, Senin, sekitar pukul 06.20 WIB. Pesawat itu sempat mengudara selama 13 menit sebelum jatuh di perairan Tanjung Karawang, tepatnya di titik koordinat S 5’49.052” E 107’ 06.628”.

Baca juga berita lainnya di Solopos.com.

 

Simak juga video pilihan berikut ini:

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya