Gempa Guncang Sangihe, Warga Lapor Ada Abrasi di Pantai Boulevard Tahuna

Gempa tektonik mengguncang wilayah Kabupaten Kepulauan Sangihe, Provinsi Sulawesi Utara, Selasa (6/11/2018), pukul 09.09.52 WIB.

oleh Yoseph Ikanubun diperbarui 06 Nov 2018, 15:03 WIB
Diterbitkan 06 Nov 2018, 15:03 WIB
Gempa Bumi
Ilustrasi Gempa Bumi (iStockphoto)

Liputan6.com, Manado - Gempa tektonik mengguncang wilayah Kabupaten Kepulauan Sangihe, Provinsi Sulawesi Utara,  Selasa (6/11/2018), pukul 09.09.52 WIB.

Hasil analisa BMKG menunjukkan gempa bumi berkekuatan Maginitudo 5,3 setelah diupdate menjadi Magnituso 5,2. Episenter gempa terletak pada koordinat 3,54 LU dan 125,46 BT.

"Tepatnya berlokasi di laut pada jarak 9 km arah barat daya Kota Tahuna, Kabupaten Kepulauan Sangihe, Provinsi Sulawesi Utara pada kedalaman 28 kilometer," ungkap Kepala Pusat Gempa dan Tsunami BMKG, Rahmat Triyono.

Dia mengungkapkan, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas subduksi Sangihe.

"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi di wilayah Laut Sulawesi ini, dibangkitkan oleh deformasi batuan dengan mekanisme pergerakan dari struktur sesar naik," ungkap Rahmat.

Guncangan gempa ini juga dirasakan di daerah Sangihe dalam skala intensitas III-IV MMI dan di Talaud dalam skala intensitas II-III MMI.

"Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi tidak berpotensi tsunami," kata Rahmat.

Hingga pukul 09.50 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa susulan (aftershock). 

"Kepada masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya," ujar Rahmat.

Meski pihak BMKG melaporkan belum adanya kerusakan akibat gempa, namun informasi dari warga di Kabupaten Kepulauan Sangihe melaporkan adanya kerusakan pada sejumlah fasilitas publik, seperti bangunan sekolah, jembatan, dan kampus Politekhnik Nusa Utara.

"Ada jembatan yang rusak, sehingga akses jalan yang biasa dilalui siswa menjadi terganggu," ungkap salah satu guru yang bertugas di Kabupaten Sangihe.

Selain fasilitas umum, warga setempat juga menginformasikan terjadi abrasi di pantai Boulevard Tahuna yang diduga akibat gempa.

Sementara pihak BPBD Kabupaten Kepulauan Sangihe hingga kini belum memberikan keterangan resmi terkait dampak gempa bumi tersebut.

 

Simak juga video pilihan berikut ini:

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya