Biosolar Produksi Pertamina Palembang Tekan Efek Rumah Kaca

Pertamina RU III Plaju Palembang resmi meluncurkan biosolar yang ramah lingkungan dengan cetane number yang tinggi.

oleh Nefri Inge diperbarui 27 Jan 2019, 05:00 WIB
Diterbitkan 27 Jan 2019, 05:00 WIB
Biosolar Produksi Pertamina Palembang Diprediksi Tekan Efek Rumah Kaca
Biosolar (B-20) ramah lingkungan diproduksi di kilang RU III Pertamina Plaju Palembang (Dok. Humas RU III Pertamina Palembang / Nefri Inge)

Liputan6.com, Palembang - Kilang Pertamina Refinery Unit III (RU III) Plaju Palembang sudah resmi meluncurkan Biosolar (B-20) ramah lingkungan di Palembang. Bahan bakar ini diprediksi bisa menekan efek rumah kaca yang cukup besar.

Biosolar (B-20) sendiri merupakan campuran bahan bakar minyak (BBM) jenis solar, dengan minyak nabati yaitu Fatty Acid Methyl Ester (FAME) sebesar 20 persen. Produk ini diproduksi oleh Badan Usaha Bahan Bakar Nabati (BU BBN).

Penjabat sementara (Pjs) General Manager MOR II Hendrix Eko Verbriono mengatakan B-20 memiliki cetaNe number di atas 50. Angka ini lebih tinggi bila dibandingkan cetaNe number solar murni yakni 48.

“Semakin tinggi angka cetane, semakin sempurna pembakaran sehingga polusi dapat ditekan. Kerapatan energi pervolume yang diperoleh juga makin besar. Selain itu, campuran FAME menurunkan sulfur pada produk Diesel tersebut,” katanya kepada Liputan6.com, Sabtu (26/1/2019).

Pemanfaatan minyak sawit ini yang diproduksi Pertamina Plaju Palembang ini, mampu mengurangi emisi Gas Rumah Kaca (GRK), bahkan bisa berkurang hingga 29 persen dari Business as Usual (BAU) pada tahun 2030.

Penerapan Bahan Bakar Ramah Lingkungan ini juga berdampak pada pengendalian angka impor BBM. Serta diharapkan turut mendukung stabilitas nilai rupiah dan menghemat devisa negara.

“Kilang kita merupakan salah satu dari 30 lokasi yang ditentukan menerima FAME. Dengan kebutuhan B-20 untuk Provinsi Sumsel dan Lampung sebanyak 3.500 - 5.000 KL/hari,” katanya.

Pertamina RU III Plaju Palembang juga mampu menghasilkan Biosolar (B-20) 180.000-200.000 KL/bulan. Langkah ini menjadi bagian dari upaya Pertamina menjamin ketahanan stok BBM Ramah Lingkungan di pasaran.

Mereka akan terus berinovasi menghasilkan bahan bakar ramah lingkungan. Diantaranya langsung mengolah CPO di dalam kilang, untuk menghasilkan green fuel berupa green gasoline, green diesel dan green avtur. 

 

Produksi Massal

Biosolar Produksi Pertamina Palembang Diprediksi Tekan Efek Rumah Kaca
Pertamina Plaju Palembang sudah siap memasarkan Biosolar ramah lingkungan ke masyarakat (Dok. Humas Pertamina RU III Palembang / Nefri Inge)

Menurut General Manager RU III Plaju Palembang Yosua IM Nababan, B-20 menjadi bukti Pertamina Refinery Unit III Plaju terus mendukung program pemerintah.

“Kita juga memenuhi security of supply, khususnya di daerah Sumbagsel melalui sinergi bersama dengan Marketing Operation Region II Sumbagsel. Kita juga melakukan produksi dan menyalurkan Bahan Bakar Ramah Lingkungan kepada masyarakat,” ujarnya

Biosolar ini resmi di-launching pada hari Kamis (24/1/2019) di Kilang RU III Pertamina Plaju Palembang. Pabrik ini telah melakukan improvement baik dari segi penerimaan FAME, maupun produksi B-20 dalam tempo yang cukup cepat.

Kilang RU III juga mampu mengolah pasokan FAME dari suplier dengan kapasitas 30.000-40.000 KL/bulan. FAME diterima melalui kapal dan disalurkan melalui Rumah Pompa Minyak (RPM) Fuel di area storage tanki.

“Selain untuk memenuhi Regulasi, injeksi FAME sebanyak 20 persen ke dalam produk solar dapat memberikan potensi improvement kualitas finish product,” ungkapnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya