Liputan6.com, Grobogan - Mahasiswa dan cinta. Dua dunia yang seru dan tak bisa dipisahkan. Karena cinta pula, para mahasiswa Undip yang KKN di desa Teguhan Kecamatan Grobogan Kabupaten Grobogan harus terjerat ikatan emosi dengan ibu-ibu PKK desa setempat.
Sekretaris KKN desa Teguhan, Nikita Apriani Hutahean bercerita bahwa sejak awal masuk desa Teguhan, bukan keluhan yang muncul. Namun ketenangan.
"Tapi kami melihat ternyata ada hal yang bisa dilakukan warga untuk menambah harga jual jagung yang jadi andalan mereka," kata Nikita, Sabtu (16/2/2019).
Advertisement
Kegelisahan melihat harga jagung yang rendah dan sisanya hanya untuk makanan ayam saja memantik rasa cinta para mahasiswa KKN itu. Hasil kesepakatan, mereka kemudian mengajak warga mengolah jagung menjadi nugget.
Â
Baca Juga
"Kami pilih nugget karena tak butuh teknologi njlimet. Bahan juga sederhana dan murah," kata Nikita.
Rachmat Annizar, ketua tim KKN desa Teguhan juga menyebutkan hal yang sama. Banyak waktu produktif yang bisa dimanfaatkan ibu-ibu PKK desa Teguhan untuk menambah penghasilan.
"Tentu kami juga memberi gambaran bagaimana pemasaran modern, termasuk pemasaran online yang mengandalkan media sosial," kata Rachmad.
Rasa cinta yang melandasi para mahasiswa itu tak bertepuk sebelah tangan. Antusiasme ibu-ibu PKK membuat semangat mereka kian menggebu.
Menurut Setya, ketua tim penggerak PKK desa Teguhan, antusiasme itu mewujud pada kesibukan ibu-ibu yang akhirnya mempraktekkan ilmu pembuatan nugget jagung di rumah mereka. Bahkan atas kesepakatan, mereka hendak membangun semacam otoritas bisnis sendiri.
"Bentuknya UMKM. Kami berencana menjadikan olahan jagung berupa nugget ini menjadi UMKM baru," kata Setya.
Akankah kisah cinta dan roh cinta dalam sepotong nugget ini benar-benar bisa menjadi monumen cinta para mahasiswa KKN di desa Teguhan? Tentu layak ditunggu kesungguhan mereka. (Shinta Mariana)
Â
Simak video pilihan berikut: