Hilangkan Fobia Sukses Jika Mau Sukses

Liputan6.com, Yogyakarta Successphobia atau fobia sukses jadi istilah baru yang digagas oleh Direktur Program Inkubasi Rumah Kreatif Jogja (RKJ) Bio Hadikesuma. Ungkapan ini muncul untuk menggambarkan ketakutan terhadap kesuksesan.

Menurut Bio, fobia berasal dari ketakutan yang terjadi karena pengalaman orang lain atau diri sendiri. Fobia tersimpan di alam bawah sadar. Demikian pula dengan success phobia atau fobia sukses.

"Banyak orang ingin sukses tetapi ditanya caranya bingung, kalau punya mimpi bisanya cuma bermimpi, kalau pun punya mimpi disuruh menjabarkan bingung atau panik saat memvisualkan," ujar Bio Hadikesuma, Direktur Program Inkubasi RKJ, Senin (18/2/2019).

Ia menyebutkan ada empat tipe orang. Pertama, orang yang tidak berani bermimpi dengan alasan kalau bermimpi hanya sebatas itu sehingga muncul pesimisme. Kedua, orang yang berani bermimpi tetapi tidak tahu cara mengurutkan mimpinya.

Ketiga, orang yang tahu cara mengurutkan, akan tetapi ketika membayangkan kesuksesan menjadi takut dan panik. Keempat, orang yang bisa mengurutkan dan membayangkan mimpinya, akan tetapi tidak melakukan apapun karena takut terjatuh.

Bio mengungkapkan berdasarkan  hukum alam, kesuksesan melewati jalan terjal. Itulah yang membuat orang kerap menyerah karena saat di atas terjal, terjatuh, dan menyerah.

"Tidak berani berkomitmen dengan mimpi sendiri," ucapnya.

Ia mencontohkan, karyawan yang ingin menjadi pengusaha namun saat disuruh keluar dari kantor tidak berani. Bahasa lain success phobia adalah ketakutan keluar dari zona nyaman.

Bio berpendapat, pengusaha tidak punya zona nyaman karena selalu memperluas zona dan melawan ketakutannya.

Cara mudah mengetahui orang terkena success phobia atau fobia sukses adalah menjawab pertanyaan berikut. Apakah mimpimu dan lakukan itu sekarang?

"Kalau tidak berani, berarti success phobia atau fobia sukses," tuturnya.

Bio memaparkan, cara mengatasi fobia sukses adalah melakukan hal yang ditakuti. Teknisnya, bisa dilakukan dengan nyata atau lewat alam bawah sadar melalui hipnoterapi.

"Tetapi sebenarnya kalau success phobia tidak perlu sampai hipnoterapi untuk mengatasi lewat alam bawah sadar, cukup mencari komunitas, membaca buku, dan datang ke pertemuan," kata Bio.

Jika ingin mengatasi fobia sukses lewat kesadaran, maka bisa mempersiapkan  diri menerima banyak hal dari luar lewat pengetahuan.

Bio mengakui pernah mengalami fobia sukses dan tidak tertarik menjadi pengusaha. Orangtuanya selalu menanamkan nilai kepadanya soal perilaku pengusaha yang rentan korupsi dan beristri lebih dari satu.

"Nilai normatif yang diterima bertebaran dengan impian pribadi," ujarnya.

Namun, ketika ia berada di Yogyakarta semua berubah. Bio seperti dicuci otak jika menjadi pengusaha bisa membantu banyak orang miskin.