Liputan6.com, Probolinggo - Tiga hari belakangan ini, kepulan asap Gunung Bromo yang berada di Desa Ngadisari, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo, terlihat memutih. Meski begitu, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) belum menurunkan status Bromo.
Dalam laporan terakhir petugas pos pengamatan gunung api (PPGA) Bromo di Bukit Mentigen, asap kawah bertekanan lemah hingga sedang keluar dari kawah Bromo. Warnanya teramati putih kecoklatan dengan intensitas tipis hingga sedang. Kolom asapnya mencapai ketinggian antara 100-600 meter di atas puncak kawah.
"Hujan abu tipis dan bau belerang ringan di sekitar PPGA Bromo. Angin bertiup lemah ke arah timur laut, timur, tenggara, dan barat laut," kata Rubiyo, petugas PPGA Bromo sebagaimana dalam keterangan tertulisnya, Jumat (29/3/2019).
Advertisement
Baca Juga
Gunung dengan ketinggian 2.329 MDPL ini pun masih terekam tremor secara terus menerus (Microtremor). Rekaman tremor di Gunung Bromo itu menunjukkan amplitudo 0.5-18 milimeter dengan dominan 1 milimeter.
“Tingkat aktivitas Gunung Api Bromo masih di level II atau waspada,” lanjut Rubiyo.
PVMBG pun merekomendasikan agar warga dan pengunjung tidak diperbolehkan memasuki kawasan dalam radius 1 km dari kawah aktif Gunung Bromo. Sebab aktivitas kegempaanya masih fluktuatif dan sewaktu-waktu dapat meningkatkan dan membahayakan manusia.
Saksikan video menarik berikut: