Mahir Main Musik Kuntulan, Bocah TK di Banyuwangi Ini Viral di Medsos

Di tengah gempuran gadget dan permainan modern, seorang bocah TK di Banyuwangi justru asyik menekuni musik tradisional. Azril Fadhil Alfarizqi (6 tahun), mendadak viral di media sosial karena kepiawaiannya memainkan alat musik tradisional khas Banyuwangi, yakni kuntulan.

oleh Hermawan Arifianto diperbarui 22 Jan 2025, 21:00 WIB
Diterbitkan 22 Jan 2025, 21:00 WIB
Azril (Tengah) sedang bermain kuntulan di depan rumahnya (Istimewa)
Azril (Tengah) sedang bermain kuntulan di depan rumahnya (Istimewa)... Selengkapnya

Liputan6.com, Banyuwangi Di tengah gempuran gadget dan permainan modern, seorang bocah TK di Banyuwangi justru asyik menekuni musik tradisional. Azril Fadhil Alfarizqi (6 tahun), mendadak viral di media sosial karena kepiawaiannya memainkan alat musik tradisional khas Banyuwangi, yakni kuntulan.

Siswa TK Dharma Wanita 2 Benculuk ini mampu memainkan kuntulan dengan ritme yang rancak, kepiawaiannya bak seperti kemampuan orang dewasa. Bakat Azril ternyata sudah diasah sejak usia 2 tahun secara otodidak dirumahnya Desa Benculuk, Kecamatan Cluring, Banyuwangi. "Saya di rumah mendirikan sanggar seni kuntulan untuk orang dewasa dan anak-anak. Dari sinilah, Azril secara otodidak mempelajari alat musik ini," ungkap Rio Ardian Fadhilillah, ayah Azril, Senin (20/01/2025).

Lingkungan di kampungnya memiliki peran penting dalam  perkembangan bakat Azril. Sanggar seni yang didirikan ayahnya menjadi wadah ideal  bagi Azril untuk belajar dan mengasah kemampuannya. Rio berharap, Azril  dapat  meneruskan  jejaknya sebagai  pemain dan pelatih musik kuntulan kelak. "Saya ingin Azril nantinya menjadi generasi penerus dan bisa menjadi pelatih alat musik tradisional seperti kuntulan," imbuhnya.

Keberadaan Azril menjadi inspirasi bagi  generasi muda untuk mencintai dan  melestarikan kesenian tradisional Indonesia. “Mudah- mudahan Azril ini bisa membangkitkan generasi muda untuk lebih menyukai kesenian trasional terutama dari Banyuwangi,” paparnya.

Kuntulan diambil dari istilah burung kuntul yang biasanya banyak dijumpai di sawah berwarna putih bersih yang menjadi ciri khas semua penarinya berbusana putih. Nama kuntulan sangatlah melekat pada masyarakat Osing yang sering bermasyarakat, mementingkan kabersamaan dan kekeluargaan. Hal ini sama persis dengan burung kuntulan yang kemana saja selalu bersama dan berkelompok.

Tokoh Agama Islam

Pada awalnya kesenian kuntulan digunakan tokoh-tokoh agama Islam sebagai sarana penyebaran agama Islam. Berbagai kalangan masyarakat menerima kesenian kuntulan ini sebagai sarana menyampaikan pesan-pesan melalui lirik-lirik syairnya sebagai sanjungan kepada Nabi Muhammad SAW. Dengan syair-syair selawat. Kesenian kuntulan hadrah yang diiringi dengan tarian ini merupakan kesenian untuk mengekspresikan wujud rasa syukur dan bertujuan sebagai media dakwah Islam.

Terkadang hal ini juga diiringi dengan tarian yang mengambil unsur pencak silat agar kelestarian tetap terjaga di dalamnya dan tetap disukai oleh masyarakat lokal yang juga tetap menjaga nilai unsur agama. Kesenian kuntulan hadrah ini memiliki alat musik yang khas yaitu kluncing, alat musik ini berbentuk segitiga yang terbuat dari besi. Untuk memainkan alat musik ini dengan cara dipukul dengan besi yang lurus tanpa dibentuk. 

Infografis 4 Rekomendasi Chatbot AI Terbaik. (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)
Infografis 4 Rekomendasi Chatbot AI Terbaik. (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya