Liputan6.com, Bandung Arkeolog dari Balai Arkeologi Jawa Barat, Lutfi Yondri mengatakan, penemuan benda-benda kuno di tengah aktivitas proyek revitalisasi Alun-Alun Kejaksan Cirebon, bisa mengungkap sejarah masa lalu.
"Menarik untuk dicermati kegiatan revitalisasi Alun-Alun Kejaksan Cirebon. Kejaksan sendiri dalam kaitannya dengan sejarah Cirebon memiliki latar belakang sejarah yang belum semua terungkapkan," kata Lutfi kepada Liputan6.com, Kamis (19/9/2019).
Mendengar nama Kejaksan, tentu warga Cirebon sudah mengenal Masjid Kejaksan yang berada di Jalan Siliwangi Gg Pangeran Kejaksan, Kecamatan Kejaksan. Dari catatan sejarah yang ada, masjid tersebut dibangun pada 1479 oleh Pangeran Kejaksan.
Advertisement
"Masjid itu punya satu kesatuan dengan setting lokasi lainnya," kata Lutfi.
Lutfi menduga kajian mendalam terkait latar belakang sejarah dan budaya masa lalu terhadap area yang akan direvitalisasi terlewatkan.
Ia pun meminta agar pengerjaan proyek revitalisasi Alun-Alun Kejaksan Cirebon dihentikan sementara. Hal itu lantaran penemuan para pekerja proyek tersebut terindikasi merupakan artefak.
"Dengan adanya temuan-temuan yang diberitakan tersebut, saya menyarankan kegiatan diberhentikan dulu," ujarnya.
Â
Simak juga video pilihan berikut ini:
Temuan Sejumlah Artefak
Sementara itu, Kepala Seksi Perlindungan, Pengembangan dan Pemanfaatan Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Serang, Juliadi mengatakan pihaknya baru akan mengidentifikasi temuan yang dimaksud.
"Kita sudah dapat infonya, baru dapat dari juru pelihara di sana yang sempat lihat temuan," kata Juliadi.
Juliadi mengaku belum bisa memastikan temuan pekerja di area revitalisasi tersebut. Namun pihaknya segera menurunkan tim ke lokasi.
"Ini baru informasi awal yang beredar melalui pemberitaan. Kemudian benar tidaknya temuan itu bernilai sejarah harus kita identifikasi awal dan akan kita perlihatkan ke yang ahlinya untuk menentukan," ujarnya.
Seperti diketahui, revitalisasi Alun-Alun Kejaksan Kota Cirebon digarap oleh kontraktor PT Inti Cipta Sejati. Dalam perjalanan merevitalisasi alun-alun tersebut, ditemukan sejumlah kerangka manusia dan beberapa benda kuno.
Salah satu pegawai kontraktor PT Inti Cipta Sejati Heru mengaku, pihaknya tengah menggarap pengerjaan basement, menemukan kerangka manusia tanpa kepala. Kondisi kerangka tersebut ditemukan sudah terpisah-pisah antar bagian. Kerangka tersebut berada di kedalaman lebih dari empat meter.
"Kita tidak ambil, hanya memindahkan tidak jauh dari titik penemuan. Karena kita juga tidak paham, sehingga tidak banyak yang kita lakukan," kata Heru.
Selain kerangka manusia, Heru juga pernah menemukan sebuah kendi abu yang sudah mengeras seperti batu. Dia meyakini usia kendi di dalam area tersebut sudah ratusan tahun. Para pekerja juga kerap menemukan banyak batu bata merah berukuran besar. Batu tersebut memiliki lebar 20 cm dan panjangnya 25 cm.
Sedangkan di bagian timur alun-alun, ditemukan sebuah sumur dan gapura khas Cirebon. Heru menyebutkan, lingkaran cincin sumur masih utuh, hanya kondisinya sudah tertutup tanah.
Adapun gapura masih terlihat berbentuk, tetapi hanya setengah lingkaran. Heru mengaku, sejumlah temuan tersebut tetap berada di lokasi dan bahkan tidak digeser.
"Karena ini berkaitan dengan sejarah juga ya, jadi kami tidak sembarangan," ujarnya.
Â
Advertisement