Ribuan Bangkai Babi Bertebaran di Sungai, Edy Rahmayadi Siapkan Pergub

Imbas temuan ribuan bangkai babi di aliran sungai di Sumut, pemerintah provinsi Sumatera Utara (Sumut) akan mengeluarkan surat Peraturan Gubernur (Pergub).

oleh Liputan6.com diperbarui 08 Nov 2019, 14:00 WIB
Diterbitkan 08 Nov 2019, 14:00 WIB
Bangkai babi di Sungai Bederah
Bangkai babi itu sudah ada sejak Minggu, 3 November 2019. Awalnya mereka hanya mencium aroma bau busuk, dan saat ditelusuri, ternyata aroma busuk tersebut berasal dari bangkai babi di Sungai Bederah.

Liputan6.com, Medan - Imbas temuan ribuan bangkai babi di aliran sungai di Sumut, pemerintah provinsi Sumatera Utara (Sumut) akan mengeluarkan surat Peraturan Gubernur (Pergub).

Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi mengatakan, salah satu isi Pergub adalah mencegah orang membuang bangkai babi ke sungai.

"Orang yang membuang bangkai babi ke sungai, mungkin tak mengerti dampak buang babi ke sungai. Untuk itu kita akan keluarkan surat kepada masyarakat," katanya seperti dikutip Antara, Kamis (7/11/2019).

Ia menyebutkan, nantinya akan mengeluarkan surat imbauan kepada masyarakat untuk tidak mencemari sungai dengan segala jenis sampah.

Menurutnya selama ini masyarakat belum terlalu paham tentang bahaya membuang bangkai di sungai. Selain mencemari lingkungan, bakteri dari bangkai yang dibuang ke sungai juga sangat berbahaya bagi kesehatan.

Adapun pergub yang disiapkan, tambahnya akan diterbitkan setelah masyarakat memang masih tetap membandel membuang bangkai atau sampah ke sungai. Nantinya pergub ini akan berisi aturan main termasuk pemberian sanksi kepada pelaku pembuangan bangkai atau sampah ke sungai.

"Setelah nanti dikeluarkan Pergub, nanti baru ada sanksi. Kalau masih bisa kita peringatkan, kenapa kita harus berikan sanksi," ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, tercatat sebanyak 4.682 ekor babi mati diduga akibat virus Hog Cholera di 11 Kabupaten/Kota di Sumut.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Simak juga video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya