Akhir Persembunyian Tahanan Kabur dari Penjara Polres Malang Kota

Empat tahanan kabur dari penjara Polres Malang Kota. Tiga di antaranya sudah ditangkap dan bernasib sama, ditembak di tempat persembunyiannya.

oleh Zainul Arifin diperbarui 14 Des 2019, 12:00 WIB
Diterbitkan 14 Des 2019, 12:00 WIB
Akhir Persembunyian Tahanan yang Kabur dari Penjara Polres Malang Kota
Polisi menggotong salah satu dari empat tahanan kabur dari penjara Polres Malang Kota yang ditembak saat ditangkap di tempat persembunyiannya (Liputan6.com/Zainul Arifin)

Liputan6.com, Malang - Polisi menangkap Nur Kholis di areal persawahan di wilayah Kedungkandang, Kota Malang, tidak jauh dari tempat tinggalnya. Ia satu dari empat tahanan kabur dari sel Polres Malang Kota pada Senin lalu.

Nur Kholis jadi tahanan kabur ketiga yang sudah bisa ditangkap lagi. Ketiganya ditangkap di tempat dan hari berbeda. Dengan demikian, masih ada seorang tahanan lagi yang sedang diburu polisi.

"Tim kami menangkapnya kemarin malam di areal persawahan setelah mendapat informasi dari masyarakat," kata Kepala Polres Malang Kota, AKBP Leonardus Simarmata di Malang, Kamis, 12 Desember 2019.

Nur Cholis bersama Adrian Fairi, Sokip Yulianto dan Bayu Prasetyo kabur dari tahanan Polres Malang Kota pada Senin, 9 Desember dini hari. Mereka kabur dengan cara menggergaji terali besi bagian atap jemuran tahanan.

Begitu berhasil kabur dari tahanan, mereka berpisah menuju tempat persembunyian masing–masing. Nur Kholis naik ojek online menuju sebuah rumah kosong tak jauh dari tempat tinggalnya, tanpa membayar ongkos ojek.

Ia hanya berdiam diri di rumah kosong, tidak lama kemudian pindah bersembunyi di sawah. Saudaranya dan warga sekitar yang tahu keberadaan Kholis kemudian lapor ke polisi. Ia ditangkap pada Rabu, 11 Desember sekitar pukul 23.00.

"Dia membawa dua sikat gigi yang diruncingkan bagian gagangnya yang bisa berfungsi jadi senjata," kata Leo.

Karena hendak kabur serta membawa benda berbahaya, polisi menembak kedua kaki Nur Kholis. Tidak hanya dia, kedua tahanan kabur lainnya yang lebih dulu ditangkap juga ditembak petugas.

"Kami masih mendalami apakah sikat gigi itu juga digunakan kabur dari tahanan atau tidak," tutur Leo.

Ditembak di Tempat Persembunyian

Akhir Persembunyian Tahanan yang Kabur dari Penjara Polres Malang Kota
Kapolres Malang Kota AKBP Leonardus Simarmata menunjukkan sikat gigi runcing yang disebut milik salah satu tersangka kabur dari tahanan (Liputan6.com/Zainul Arifin)

Dengan demikian dari empat tahanan kabur tiga orang sudah ditangkap. Adrian Fairi lebih dulu ditangkap saat bersembunyi di rumah adiknya pada Selasa, 10 Desember dini hari. Sokip Yulianto ditangkap pada Rabu dini hari saat bersembunyi di Kabupaten Kediri.

Ketiga tahanan itu bernasib sama, ditembak petugas saat ditangkap di tempat persembunyian masing–masing. Polisi mengimbau pada satu tahanan yang belum ditangkap yaitu Bayu Prasetyo agar menyerahkan diri.

"Kami imbau lebih baik menyerahkan diri sebelum mendapat tindakan tegas dari kami," ujar Leonardus Simarmata.

Leo menyebut tiga tahanan kabur yang sudah ditangkap lagi itu tidak akan ditahan bersama tahanan lainnya. Masing–masing ditahan di sel terpisah dengan para tahanan lainnya. Pemisahan itu juga menyangkut pendalaman kasus kabur dari tahanan.

"Ya di tahanan khusus, seperti sel isolasi. Ada yang masih bungkam ketika kami interogasi," tutur Leo.

Kepolisian masih mendalami siapa otak dari para tahanan yang kabur dari sel. Termasuk dari mana mereka mendapat gergaji yang digunakan untuk memotong teralis besi tahanan. Jika ada anggota yang terlibat juga bakal disanksi tegas.

 

Simak video pilihan berikut ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya