Sulit Menyelamatkan Diri, Penyandang Difabel Tewas Terpanggang Api

NK, perempuan 36 tahun tersebut terjebak kobaran api lantaran tak bisa menyelamatkan diri karena ia menyandang disabilitas pada kaki kirinya.

oleh Dewi Divianta diperbarui 31 Jan 2020, 20:00 WIB
Diterbitkan 31 Jan 2020, 20:00 WIB
Penyandang difabel tewas terpanggang
Rumah tempat penyandang difabel tewas terpanggang di Denpasar, Bali (Liputan6.com/Dewi Divianta)

Liputan6.com, Denpasar - Miris benar nasib NK, penyandang difabel yang bekerja di rumah usaha bakwan goreng dan siomai di Jalan Gunung Kapur Nomor 16 Denpasar Barat. Ia ditemukan tewas terpanggang di dapur setelah rumah usaha tempatnya bekerja mengalami kebakaran pada pagi tadi, Jumat (31/1/2020) pukul 07.00 Wita. 

Sebagaimana diceritakan seorang saksi bernama Roy, kejadian bermula ketika perempuan asal Sidoarjo itu tengah bekerja di rumah milik Peter Ronata yang dikontrak Judianto itu. Saat itu, gas untuk memasak habis. Seorang karyawan lainnya mencoba memasang tabung gas. Namun, tabung gas tersebut bocor.

Sang karyawan tersebut membiarkan saja tabung gas bocor. Dia juga membiarkan kompor dinyalakan untuk memasak. Gas yang telah banyak bocor itu disambar oleh api kompor yang ada di sebelahnya. Seketika api membesar dan memenuhi  ruangan dapur.

Saat itu, di dapur ada tiga karyawan, termasuk NK. Dua orang temannya berhasil menyelamatkan diri. Namun, NK, perempuan 36 tahun tersebut terjebak kobaran api lantaran ia menyandang difabel pada kaki kirinya.

NK tak bisa menyelamatkan diri. Ia terjebak di kobaran api yang kian membesar. Setelah api padam, NK ditemukan tewas terpanggang di dapur.

"Warga mencoba menyelamatkan korban tapi tak berhasil karena air kerannya mati. Sementara kobaran api sudah membesar. Untungnya pemadam kebakaran cepat datang, sehingga api tak membakar rumah besarnya. Selain itu, dapur itu juga tak terbakar. Hanya isi di dalamnya saja yang terbakar," tutur saksi bernama Roy.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya