Sejumlah Gereja di Bandung Gelar Ibadah Daring Putus Penularan Covid-19

Para pimpinan gereja-gereja di Bandung ikut mengambil sikap untuk memutus rantai penularan virus Corona.

oleh Huyogo Simbolon diperbarui 22 Mar 2020, 14:00 WIB
Diterbitkan 22 Mar 2020, 14:00 WIB
Cerita Gedung Setan di Logeweg Bandung
Gereja Bethel Bandung. (Liputan6.com/Huyogo Simbolon)

Liputan6.com, Bandung - Kota Bandung tak bisa dipungkiri menjadi salah satu titik dari beberapa daerah terpapar penyebaran virus Corona atau Covid-19 di Jawa Barat  Para pimpinan gereja-gereja tak terkecuali ikut mengambil sikap untuk memutus rantai penularan virus yang berasal dari Wuhan, China tersebut.

Para pemimpin gereja-gereja protestan misalnya. Mereka telah menyepakati pemutusan penularan Covid-19 dengan mengalihkan ibadah Sabtu dan Minggu dari gedung-gedung gereja ke rumah jemaat masing-masing. Aturan itu berlaku untuk ibadah pada 21-22 dan 28-29 Maret 2020.

Sikap tersebut diambil berdasarkan rapat pemimpin gereja-gereja di Kota Bandung yang berasal dari 26 sinode gereja dan puluhan lembaga keumatan Kristen serta gereja yang mengikuti pertemuan tersebut melalui teleconference pada Kamis (19/3/2020) lalu.

Ketua Majelis Pekerja Harian (MPH) Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI) Bambang Widjaja mengkonfirmasi terkait imbauan tersebut.

"Ya, selain mengalihkan ibadah dari gedung gereja ke rumah warga masing-masing, hasil kesepakatan juga menghasilkan agar gereja yang memiliki fasilitas menyediakan ibadah secara online," kata Bambang.

Khusus untuk ibadah daring, masing-masing gereja punya kebijakan berbeda-beda. Hal itu disebabkan tidak semua gereja di Bandung memiliki fasilitas yang menunjang untuk menyiarkan lewat jaringan internet.

"Karena ini mendadak juga dan sebagian gereja tidak memiliki fasilitas, maka tata ibadah di rumah bisa dibagikan oleh pihak gereja," katanya.

Bambang mengatakan, pernyataan sikap gereja-gereja Kristen Protestan di Bandung merujuk pada sejumlah imbauan dan surat edaran mulai dari imbauan Presiden Joko Widodo tentang bekerja, belajar dan beribadah di rumah, surat keputusan Gubernur Jawa Barat tentang Pusat Informasi dan Koordinasi Covid-19, surat edaran Wali Kota Bandung 14 Maret 2020, dan surat imbauan MPH PGI 16 Maret tentang wabah Covid-19.

Lawan Hoaks Corona hingga Sediakan Hand Sanitizer

Banner hoaks
Banner hoaks

Selain pengalihan ibadah dan pernyataan bekerja sama memutus penularan Corona, butir dari kesepakatan gereja-gereja di Bandung adalah membentuk media center untuk komunikasi bersama dan demi mencegah berkembangnya hoaks tentang Covid-19.

"Kami menyepati bahwa untuk penanggulangan virus Corona ini perlu dilakukan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat. Terutamanya terkait informasi pencegahan Covid-19," tutur Bambang. 

Gereja-gereja juga menyatakan siap bekerja sama untuk menanggulangi penyebaran Covid-19 di Kota Bandung bersama-sama dengan seluruh masyarakat dan Pemerintah Kota Bandung.

Bambang menjelaskan, sikap peniadaan ibadah tatap muka di gereja untuk sementara waktu di Kota Bandung menjadi rujukan bagi gereja di kota atau kabupaten lain. Ia pun berharap situasi ini bisa segera membaik dan jemaat bisa mengikuti kegiatan ibadah dengan secara nyaman.

"Sudah menjadi tanggung jawab kami untuk ikut menjaga kesehatan warga gereja dan masyarakat, serta di dalam upaya untuk memutus penjalaran dari wabah Covid-19," ujarnya.

Untuk memutus penularan Covid-19, gereja juga mengajak jemaat untuk terlibat aktif dalam upaya penanganan virus Corona. Salah satunya membagikan masker dan hand sanitizer, bukan hanya untuk jemaat tapi juga untuk warga lain yang membutuhkan.

"Kami juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh tenaga medis yang telah bahu-membahu bersama dengan pemerintah untuk menolong para korban dari Covid-19," kata Bambang.

Media Center Covid-19

Selain pengalihan ibadah dan pernyataan bekerja sama memutus penularan Corona, butir dari kesepakatan gereja-gereja di Bandung adalah membentuk media center untuk komunikasi bersama dan demi mencegah berkembangnya hoaks tentang Covid-19.

"Kami menyepati bahwa untuk penanggulangan virus Corona ini perlu dilakukan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat. Terutamanya terkait informasi pencegahan Covid-19," tutur Bambang. 

Gereja-gereja juga menyatakan siap bekerja sama untuk menanggulangi penyebaran Covid-19 di Kota Bandung bersama-sama dengan seluruh masyarakat dan Pemerintah Kota Bandung.

Bambang menjelaskan, sikap peniadaan ibadah tatap muka di gereja untuk sementara waktu di Kota Bandung menjadi rujukan bagi gereja di kota atau kabupaten lain. Ia pun berharap situasi ini bisa segera membaik dan jemaat bisa mengikuti kegiatan ibadah dengan secara nyaman.

"Sudah menjadi tanggung jawab kami untuk ikut menjaga kesehatan warga gereja dan masyarakat, serta di dalam upaya untuk memutus penjalaran dari wabah Covid-19," ujarnya.

Untuk memutus penularan Covid-19, gereja juga mengajak jemaat untuk terlibat aktif dalam upaya penanganan virus Corona. Salah satunya membagikan masker dan hand sanitizer, bukan hanya untuk jemaat tapi juga untuk warga lain yang membutuhkan.

"Kami juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh tenaga medis yang telah bahu-membahu bersama dengan pemerintah untuk menolong para korban dari Covid-19," kata Bambang.

Misa Daring

Merawat Keberagaman dengan Bertandang ke Gereja Katedral Bandung
Gereja Katedral Santo Petrus di Kota Bandung. (Liputan6.com/Huyogo Simbolon)

Selain Protestan, kebijakan meniadakan ibadah tatap muka dampak dari virus Corona juga dilakukan umat Katolik di Bandung. Hal itu tertuang dalam Surat Gembala Uskup Bandung Antonius Subianto Bunjamin, OSC.

Menanggapi surat yang diedarkan Uskup Bandung pada Jumat (20/3) tersebut, gereja-gereja paroki di Kota Bandung dan sekitarnya turut menerbitkan pengumuman peniadaan ibadah ekaristi tatap muka.

Ibadah ekaritsi bersama umat di Gereja Katedral Santo Petrus ditiadakan hingga 3 April 2020 mendatang. Perpanjangan peniadaan ibadah ini berlaku baik mingguan maupun harian yang dapat diperpanjang sesuai kondisi terkini.

Meski demikian, pihak gereja tetap akan menyediakan layanan streaming video di jam-jam tertentu sebagai ganti ibadah publik. Adapun jadwal ibadah bisa dilihat umat lewat laman resmi dan akun media sosial Gereja Katedral.

"Mengikuti surat arahan dari Uskup Bandung, dilanjutkan dengan surat resmi dari Pastor Paroki Katedral Bandung, pihak Katedral secara resmi mengeluarkan penetapan meniadakan seluruh misa, dan mengganti dengan live streaming," ujar Seksi Komunikasi dan Sosial Katedral Bandung Ceacilia Amanda.

Selain Katedral Bandung, Paroki Santa Odilia di Jalan Cikutra juga mengumumkan peniadaan ekaristi mulai Sabtu (21/3/2020). Sebagai gantinya, gereja memberikan tautan layanan ibadah secara daring bagi umat.

Peniadaan ekaristi tatap muka juga diumumkan Paroki Santo Fransiskus Xaverius di Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung. Pihak paroki mengajak seluruh umat untuk bersama-sama meningkatkan solidaritas, kepedulian, dan tanggung jawab sosial.

Simak video pilihan di bawah ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya