Langkah Semen Baturaja Hadapi Penurunan Penjualan Saat Wabah Covid-19

Wabah Covid-19 membuat penjualan produk PT Semen Baturaja yang beroperasi di Sumatera Selatan (Sumsel) mengalami penurunan.

oleh Nefri Inge diperbarui 06 Apr 2020, 16:30 WIB
Diterbitkan 06 Apr 2020, 16:30 WIB
Semen Baturaja Andalkan Dermaga Jetty Dongkrak Target Akhir Tahun
Semen Baturaja mengejar target volume penjualan hingga tutup tahun 2019 (Dok. Humas Semen Baturaja / Nefri Inge)

Liputan6.com, Palembang - Penyebaran Covid-19 saat ini semakin meluas di Indonesia. Di Sumatera Selatan (Sumsel) pun, sudah 16 orang dinyatakan positif Covid-19. Pemerintah terus menghimbau masyarakat untuk selalu meningkatkan kewaspadaan terhadap penularan Covid-19. Hal ini juga dilakukan oleh PT Semen Baturaja Tbk.

Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang masih melakukan produksi, dengan tidak mengenyampingkan kesehatan dan kebersihan karyawannya.

Basthony Santri, Vice President Corporate Secretary PT Semen Baturaja Tbk mengatakan, kendati kegiatan operasional perseroan tidak terganggu, Semen Baturaja sudah mulai merasakan dampak negatif dari penyebaran Covid-19 terhadap penjualan semen.

“Kami proyeksikan adanya penurunan penjualan semen sebesar 20 persen sepanjang Semester I tahun 2020, karena dampak Covid-19,” katanya, Senin (6/4/2020).

Hingga bulan Februari 2020 kemarin, penjualan PT Semen Baturaja sudah terkoreksi sebesar 14 persen, seiring dengan koreksi permintaan semen di Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel) sebesar 12 persen.

Namun, perseroan tetap optimis akan terjadi pertumbuhan penjualan sepanjang 2020. Dengan ditopang pertumbuhan di sektor properti dan infrastruktur, yang menjadi penyerap utama sektor semen.

Dalam upaya menahan penurunan permintaan semen ini, Semen Baturaja telah mempersiapkan beberapa strategi untuk menunjang kinerjanya di 2020.

Seperti diversifikasi produk turunan semen, melakukan efisiensi biaya di berbagai lini, serta menetapkan strategi pemasaran.

“Strategi pemasaran ini berfokus pada peningkatan penjualan semen di pasar basis PT Semen Baturaja,” ujarnya.

Semen Baturaja pun mengharapkan adanya pertumbuhan permintaan semen di sektor retail, sehubungan dengan stimulus atau insentif perumahan. Dimana, ini diberikan oleh pemerintah, seperti yang pernah diungkapkan oleh Menteri PUPR Basuki Hadimuljono.

 

 

Cek Suhu Tubuh

Langkah Semen Baturaja Hadapi Penurunan Penjualan Saat Wabah Covid-19
Seluruh karyawan PT Semen Baturaja dicek suhu tubuhnya sebelum memulai bekerja (Dok. Humas PT Semen Baturaja / Nefri Inge)

Serta adanya pembagian dana desa tahap pertama di bulan Mei 2020. Yang juga diharapkan dapat mendorong peningkatkan penjualan semen Semen Baturaja.

Untuk mencegah penyebaran Covid-19 di lingkungan kerjanya, PT Semen Baturaja melakukan pencegahan sesuai dengan protokol dari pemerintah pusat.

Pihaknya melakukan sosialisasi dan edukasi penyebaran dan pencegahan Covid-19 kepada karyawannya, yang disampaikan oleh jajaran direksi dan managemen RS Siloam Sriwijaya Palembang.

“Kita melakukan sosialisasi dan edukasi penyebaran dan pencegahan Covid-19 kepada karyawan Semen Baturaja. Serta pihak eksternal melalui berbagai konten di media sosial, spanduk, poster dan flyer yang tersebar di seluruh area kerja Semen Baturaja,” ucapnya.

Lalu, menerbitkan Standar Operasional Prosedur (SOP) kesiapsiagaan menghadapi Infeksi Covid-19 bagi karyawan Semen Baturaja dan Keluarga.

Mewajibkan pengukuran suhu tubuh dan sterilisasi dalam sterilization chamber, bagi karyawan dan tamu yang masuk ke area kantor dan pabrik Semen Baturaja.

WFH Karyawan SMBR

Langkah Semen Baturaja Hadapi Penurunan Penjualan Saat Wabah Covid-19
Penyemprotan disinfektan di seluruh area kerja PT Semen Baturaja untuk mencegah penularan Covid-19 (Dok. Humas PT Semen Baturaja / Nefri Inge)

Pihak Semen Baturaja juga menyediakan peralatan penunjang kebersihan dan kesehatan di lingkungan perusahaan. Seperti hand sanitizer untuk setiap karyawan dan ditempatkan di area publik, menyediakan masker dan Hotline Centre beserta ruang unit kesehatan di tiap site bagi karyawan yang sakit.

“Kita melakukan sterilisasi area kerja, dengan penyemprotan disinfektan secara berkala, menerapkan kebijakan Work From Home (WFH) bagi karyawan dengan kriteria usia lebih dari 50 tahun dan Ibu hamil," ujarnya.

Physical Distancing pada seluruh aktivitas kerja, mengoptimalkan penggunaan fasilitas Video Conference sebagai sarana komunikasi dan rapat koordinasi antarsite, juga dilakukan pihak Semen Baturaja.

Semen Baturaja juga telah berkoordinasi dengan BUMN lainnya, untuk menyuplai berbagai kebutuhan. Seperti Alat Pelindung Diri (APD) untuk tenaga medis, masker dan hand sanitizer untuk masyarakat yang membutuhkan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya